Anugerah Tuhan Sungguh Besar Bagiku!
Kalangan Sendiri

Anugerah Tuhan Sungguh Besar Bagiku!

Budhi Marpaung Official Writer
      6123

2 Tawarikh 16:9

Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu92[/kitab]; [kitab]lukas13[/kitab]; [kitab]danie3-4[/kitab]

Sebelum saya menunjukkan kepadamu apa sebenarnya yang ada di mata Tuhan, saya ingin menunjukkan sebuah ayat Alkitab yang menakjubkan mengenai aktivitas yang mendesak dari mata-Nya. Ada banyak ayat Alkitab yang mengacu kepada mata Tuhan, tetapi untuk saat ini saya ingin kita melihat bersama-sama 2 Tawarikh 16:9, yang mengatakan bahwa mata Tuhan menjelajah ke seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatannya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia.

Dari bagian ayat Alkitab ini, kita tidak hanya melihat bahwa Tuhan memiliki mata, tetapi kita juga belajar bahwa matanya terus menjelajah, yang menunjukkan ada hal urgensitas di sana. Matanya terus-menerus menelusuri ke seluruh bumi karena Ia ingin menunjukkan bahwa diri-Nya kuat. Ini adalah berita bagus bagi yang lemah, miskin, tidak berdaya, dan membutuhkan!

Dengan pemikiran ini, mari kita lihat Kejadian 6, di mana Alkitab mengatakan bahwa Allah "melihat" bumi pada zaman Nuh dan melihat bahwa itu (dan "semua manusia") telah menjadi rusak atau di dalam versi NIV dituliskan dengan kata ‘corrupt? ? atau korup (Kejadian 6:12). Menurut American Heritage College Dictionary, salah satu definisi untuk korup adalah, "mengubah bentuk aslinya".

Pada zaman Nuh, banyak yang telah berubah dari rancangan asli Allah. Bukan hanya sebagian besar orang di bumi meninggikan Nefilim, yang sama sekali bertentangan dengan rancangan asli Allah, tetapi manusia secara keseluruhan hidup di dalam keegoisan. Suka atau tidak, tetapi faktanya adalah dimanapun keegoisan berkuasa, korupsi selalu mengikutinya.

Jadi, pada zaman Nuh ketika Tuhan melihat ke bumi, Ia melihat sebuah planet penuh dengan orang-orang korup yang hampir sama seperti hari ini, bukan?


Mereka hidup untuk menyukakan diri sendiri.

Mereka hidup untuk menyenangkan diri sendiri.

Mereka hidup untuk melayani diri sendiri.

Mereka hidup untuk beribadah kepada diri sendiri.

Mereka hanya memandang diri sendiri.

Namun tidak dengan Nuh; dia melihat ke arah Tuhan. Nuh tidak melihat ke arah diri sendiri. Di tengah semua keegoisan dan korupsi di bumi, Nuh memandang kepada Tuhan. Bagaimana saya bisa tahu? Karena Alkitab mengatakan kepada kita apa yang Nuh "temukan" saat dia melihat kepada Tuhan:

"Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata TUHAN." - Kejadian 6:8

Ketika Nuh memandang Tuhan, dia "menemukan kasih karunia" di mata Tuhan.

Jadi, apa yang ada di mata Tuhan? Kasih Karunia!

Baca juga: Rohyani, Istri yang Merasa Diperbudak Selama Hidup Berumah Tangga!

Pada zaman Nuh, anugerah Tuhan pada akhirnya terwujud sebagai sebuah bahtera. Semua orang yang masuk ke dalam bahtera itu dengan iman (Nuh dan keluarganya) diselamatkan dari murka Allah. Hari ini, anugerah Allah dimanifestasikan, kali ini dalam bentuk sebagai Pribadi; Putra-Nya sendiri, Yesus Kristus. Semua orang yang masuk ke dalam-Nya oleh iman diselamatkan dari murka Allah yang akan datang.

Jangan memandang diri kita sendiri seperti orang-orang korup pada zaman Nuh; Mari kita lihat Tuhan, seperti yang dilakukan Nuh, dan menemukan kasih karunia di mata-Nya.

    "Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang." - 1 Timotius 4:15


Hak Cipta © 2014 Brian Williams. Digunakan dengan izin.

 

Jika Kita Mau Hidup Intim dengan Tuhan Maka Kita Akan Mengerti Bahwa Anugerah Tuhan itu Sungguh Berlimpah Bagi Hidup Kita!

Ikuti Kami