Yosua 1: 5
Seorangpun tidak akan dapat bertahan menghadapi engkau seumur hidupmu; seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu54[/kitab]; [kitab]Marku4[/kitab]; [kitab]Yesay61-62[/kitab]
Aku paling
suka memakai perhiasan perak. Aku suka kilauan dari perhiasan-perhiasan ini. Memang
dulu sih aku lebih suka memakai emas dan bahkan nggak tertarik sama sekali sama
perak. Tapi sekarang aku malah lebih suka memakai perhiasan perak. Anting, kalung dan gelang-gelangku semua terbuat dari bahan perak.
Aku jadi berpikir
gimana ya semua perhiasan ini bisa dibuat dengan bentuk dan ukurannya masing-masing?
Melebur perak lebih dulu adalah cara paling mendasar untuk membentuk perhiasan-perhiasan ini.
Aku dibesarkan
di lingkungan gereja, aku sering dengar ungkapan ‘refiner’s fire’ (api pemurni, red). Aku bertanya-tanya kenapa dan gimana penerapannya dalam
hidupku. Akupun mulai memikirkannya. Karna aku adalah gadis pecinta perak yang suka tampil, aku pun mencari perajin perak dan belajar beberapa hal penting.
Pertama,
aku belajar kalau seorang perajin perak nggak menaruh peraknya di api dan membiarkannya
di sana dalam waktu yang lama. Karna perak itu bisa rusak dan nggak bisa dipakai
lagi. Itu sebabnya, perajin perak selalu memegang perak itu saat membakarnya dan nggak meninggalkannya di atas tungku.
Dalam Yosua
1: 5 Tuhan berfirman bahwa nggak seorangpun yang bisa melawan umat-Nya. Sama seperti
Dia menyertai Musa, Dia pun nggak akan pernah meninggalkan kita. Sama seperti tindakan si perajin perak yang nggak sedetik pun meninggalkan tempahan peraknya.
Kedua, perak yang
dibakar di atas api dibiarkan cukup lama supaya kotoran yang menempel di
atasnya terbakar. Dia harus menunggu lama sampai semua kotoran itu terlepas. Saat
perak sudah terbakar sempurna, itulah waktunya bagi perajin untuk membentuknya jadi perhiasan yang indah.
Apa yang
membuat hidupmu cukup panas saat ini? Apakah kamu merasa terbakar? Aku percaya bahwa Bapa Surgawi nggak akan membiarkanmu berada di api itu satu
menit lebih lama. Dia bukan Tuhan yang akan menyakitimu. Yang Dia mau adalah
untuk mengubahmu menjadi sesuatu yang indah. Sebelum menjadi seperti itu, Dia harus
membakar kotoran yang melekat di dalam diri kita. Kalau kotoran itu sudah lepas,
Dia akan bisa melihat bayangan-Nya di dalam kita.
Tuhan hanya menginginkan yang terbaik dari kita. Tapi untuk mendapatkan hal itu, ya kita harus berani menjalani ujian. Selama kita hidup, kita pasti akan melewati rasa panas untuk tujuan yang baik dan indah dalam hidup kita.
Sekalipun kamu berada di tengah nyala api yang membara, kamu tetap aman
di tangan Tuhan yang akan membentukmu