Haleluya, Tuhan Yesus Jadikan Kamu dan Saya Berharga dan Mulia
Kalangan Sendiri

Haleluya, Tuhan Yesus Jadikan Kamu dan Saya Berharga dan Mulia

Budhi Marpaung Official Writer
      7412

2 Timotius 2:21

Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.

Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu46[/kitab]; [kitab]iitim4[/kitab]; [kitab]yesay45-46[/kitab]

Saat memasuki rumah saya, vas bunga akan menyambutmu di pintu. Ini memang diletakkan di sana supaya membawa warna dan kehormatan bagi rumah saya. Sementara, dapur adalah sisi rumah yang bagian berlawanannya dimana di sana terdapat perkakas penyimpanan barang-barang. Semuanya tetap sangat berharga bagi saya, tetapi dengan cara yang berbeda. Keduanya, adalah perabotan di rumah saya - satu untuk kehormatan, satunya lagi untuk yang kurang terhormat.

Ini adalah gambaran yang sama yang Rasul Paulus lukiskan untuk orang Romawi dan Timotius, anak laki-lakinya di dalam iman, yang menggambarkan bejana di kerajaan Allah. Dia berkata,

“Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia.” (2 Timotius 2:20)

Rumah besar itu mewakili kerajaan Allah. Perabotan atau perkakas menggambarkan berbagai jenis orang di kerajaan Allah. Dan di sinilah beberapa orang bingungmengapa Tuhan menciptakan beberapa orang untuk kehormatan, dan ada yang lainnya untuk hal yang kurang mulia?

Hal pertama yang harus kita pahami adalah pilihan kata-kata Paulus. Kata mulia juga diterjemahkan sebagai berkedudukan tinggi, yang bisa digunakan untuk menggambarkan rangking atau jabatan; Tetapi dalam contoh ini, lebih tepat digunakan untuk menggambarkan karakter moral atau karakter yang unggul. Kata kurang mulia bisa diterjemahkan sebagai tak murni (ignoble) - kata yang jarang kita dengar atau gunakan di zaman sekarang ini. Akan tetapi, itu artinya inferior, dasar, atau karakternya kurang baik. Jadi, satu contoh menggambarkan seseorang yang memiliki kedewasaan, yang lain menggambarkan seseorang yang kurang berkembang.

Inilah yang menarik: kamu akan menganggapnya bodoh jika kamu memasuki rumah saya dan menemukan tempat sampah menyapamu di pintu dengan selusin mawar. Dengan demikian, tempat sampah saya tidak bisa memutuskan sendiri ingin menjadi vas bunga, lebih dari yang bisa saya lakukan secara efektif. Tapi prinsip ini tidak benar dalam kerajaan Allah. Paulus berkata,

“Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia.” (2 Timotius 20:21)

Apakah kamu menangkap itu? Dia berkata, “Jika seseorang menyucikan dirinya dari yang hal-hal yang jahat...” Frase “Hal-hal yang jahat" adalah contoh terakhir yang dia berikan - deskripsi tentang sebuah perkakas yang kurang mulia. Rasul Paulus berkata di rumah Tuhan ada banyak perabotan, beberapa di antaranya membawa kehormatan dan kemuliaan kepada Tuhan, yang lain untuk tugas-tugas dasar. Namun, KEDUANYA ada di rumah, berarti mereka milik Tuhan.

Kita, sebagai anak-anak Allah, adalah bejana di rumah-Nya. Namun, tidak seperti vas dan tempat sampah yang tidak memiliki kemampuan untuk mengubah fungsinya, Tuhan telah memberi kita kebebasan penuh untuk memutuskannya. ”Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan...” Dengan kata lain, jika seseorang mendewasakan karakternya, karakter itu akan menjadi bejana kehormatan di rumah Raja.

Paulus menggunakan ilustrasi yang sama dalam suratnya kepada orang Romawi, namun dengan contoh yang berbeda. Dia mengingatkan mereka tentang bagaimana Tuhan menggunakan Musa dan Firaun, menunjukkan belas kasihan kepada seseorang dan mengeraskan hati yang lain. Lalu dia bilang,

“Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi." Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?" Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?” (Roma 9:17-21)

Ini adalah pertanyaan yang sangat bagus.

Firman Tuhan di atas dengan jelas menunjukkan hati Firaun yang mengeras, jadi sepertinya hal yang sama akan berlaku untuk orang-orang saat ini, bukan? Namun, ada satu perbedaan besar - YESUS. Hidup, kematian, dan kebangkitan-Nya merobek dinding tengah pemisahan antara Tuhan dan manusia, sehingga mengubah semua dinamika rumah Tuhan. Dan inilah mengapa Rasul Paulus mengatakan kamu dan saya sekarang memiliki kemampuan untuk memilih apakah kita mau menjadi perkakas yang mulia atau kurang mulia.

Kembali kepada pertanyaan Paulus kepada orang Roma tentang tukang periuk yang memiliki kekuatan di atas tanah liat, kita mendapati Paulus tidak membiarkannya terjawab. Dia mengingatkan orang-orang Roma dari banyak tempat akan nubuatan di Perjanjian Lama dimana Tuhan berfirman,

“seperti yang difirmankan-Nya juga dalam kitab nabi Hosea: "Yang bukan umat-Ku akan Kusebut: umat-Ku dan yang bukan kekasih: kekasih." Dan di tempat, di mana akan dikatakan kepada mereka: "Kamu ini bukanlah umat-Ku," di sana akan dikatakan kepada mereka: "Anak-anak Allah yang hidup.” (Roma 9:25-26)

Dengan kata lain, Tuhan menubuatkan tentang era dimana kita tinggal, dimana perkakas yang tidak menyenangkan dan ditolak akan dibawa masuk ke dalam rumah dan diberi kemampuan untuk menjadi anak-anak yang dikasihi.

Terserah kamu. Saat kamu menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi, kamu dibawa ke rumah, bukan lagi orang luar atau yatim piatu. Dan dalam kasih-Nya yang besar, Tuhan berfirman, "Sekarang kamu putuskan ... apakah kamu akan membersihkan diri dari hal-hal yang kurang mulia dan membawa kehormatan untuk NAMA-KU? Atau akankah kamu terus berfungsi di dalam karakter dasar?" Inilah satu-satunya saat Tukang Periuk memberi tanah liat kesempatan untuk menentukan fungsinya. Jadi, seperti seorang guru yang bertanya pada salah satu murid mudanya, saya bertanya kepadamu, “Akan seperti apa jadinya saat kamu tumbuh menjadi dewasa?”


Hak Cipta © 2011 Daphne Delay. Digunakan dengan izin.


Hanya di Dalam Tuhan Yesus dan Kebenaran-Nya, Kamu Menjadi Berharga dan Mulia.

Ikuti Kami