Pelajaran Menakjubkan Tentang Tuhan Dari  Lautan
Kalangan Sendiri

Pelajaran Menakjubkan Tentang Tuhan Dari Lautan

Inta Official Writer
      3974

Ratapan 3:22-23

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 1; Matius 1; 1 Raja-Raja 17-18

Pemandangan ombak laut yang menggulung-gulung besar, kemudian semakin kecil dan kecil sampai akhirnya sampai di hamparan pasir pantai membuat saya berpikir soal rahmat Tuhan. Belakangan ini, Tuhan menyatakan kepada saya bahwa kasih karunia-Nya persis seperti ombak tersebut.

Selalu ada, konstan, dan tidak pernah berhenti.

Tanpa belas kasihan Tuhan, bisa dipastikan kalau kita akan binasa. Karena ketika Allah marah, itu sama ganasnya seperti sebuah badai yang ada di lautan, tetapi karena kasih karuniaNya bisa menjadi seperti gelombang laut yang damai dan tenang.

Tuhan sangat mengasihi kita. Ia sedih ketika kita dengan sengaja melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak-Nya. Rasa sakitnya memang tidak bisa disamakan dengan pengorbananNya, tetapi hal itu bisa menyakiti hati Tuhan.

Apakah kita masih ingat pada waktu orang terdekat yang sangat dikasihi menyakiti kita? Perasaan itu persis yang pernah saya alami, dimana mereka mengabaikan perasaan kita. Saya yakin kalau kita semua pernah mengalaminya. Sementara kita menyimpan amarah dengan orang tersebut, kita bersedia memaafkan ketika mereka melayangkan permintaan maaf yang tulus.

Sekarang, dengan menggantikan skenario tersebut dengan Tuhan menjadi subyeknya, mungkin kita bisa memahami hati Bapa lewat cara ini. Ya, Tuhan ingin menunjukkan belas kasihan-Nya dalam hidup kita. Rahmat-Nya membuat kita mendapatkan kesempatan lain meski kita pernah gagal.

Satu hal yang luar biasa bisa kita ketahui dalam 1 Yohanes 1:9, "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."

Secara pribadi, saya senang duduk-duduk di pinggir pantai, menikmati suara gulungan ombak yang menabrak batu karang. Setiap usai menghabiskan waktu untuk itu, rasanya seperti lebih segar, baru kembali.

Di pinggir pantai, saya menyadari kalau lautan bisa menjadi tempat yang mengajarkan banyak hal, sebab ini membagikan karakteristik yang sama seperti Sang Pencipta. Setiap hal yang ada di muka bumi ini merupakan bukti dari karakter Tuhan dan pekerjaanNya, tetapi bagi saya, lautan yang luar merupakan satu hal yang paling menggambarkan semuanya.

Seperti Tuhan, lautan merupakan sumber kehidupan, kekuatan, juga ketenangan.

Secara khusus, gelombang ombak yang tidak pernah berhenti membuat saya takjub. Setiap gelombang itu membawa sebagian pasir dari satu tempat ke tempat lain. Akibatnya, ombak, pasir, dan pantai akan selalu mengalami perubahan.

Tuhan berurusan dengan dosa kita dengan cara yang sama seperti laut berurusan dengan pasir. Dia membasuh kita dengan gelombang belas kasihan-Nya dan menghapus dosa kita.

Audio Adrenaline menggambarkan hal ini dengan jelas dalam lagu mereka, Ocean Floor: yang pada liriknya berbicara soal dosa-dosa dari penulis lagu, dan bagaimana dosa tersebut menghantuinya. Kemudian. dalam lagu itu, dosa-dosa ini dianalogikan seperti ombak yang menyapu pantai, demikianlah dosa disapukan oleh Tuhan.

Setiap harinya, Tuhan mau kita mengalami kasih karuniaNya, juga melakukan apa yang dikatakannya dalam 1 Tawarikh 16:34, "Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."

Di terjemahkan dari kolom Devotional CBN. 

Ikuti Kami