Roma
12:18-21
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah
dalam perdamaian dengan semua orang!
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri
menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada
tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan,
firman Tuhan.
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia
haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di
atas kepalanya. Janganlah kamu
kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!
Bacaan
Alkitab Setahun : Mazmur 142; Yohanes 2; 2 Samuel 11-12
Dendam,
kata ini jarang diucapkan namun sering kita rasakan tanpa menunjukannya. Kata
dendam dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) diartikan sebagai "Keinginan
keras untuk membalas kejahatan."
Kita sering
melihat film atau sinetron yang memperlihatkan tindakan balas dendam ini. Namun
tindakan membalas kejahatan dengan kejahatan ini tidak pernah berakhir baik,
karena pembalasan tidak akan pernah memuaskan hati orang yang menyimpan dendam.
Mereka akan masuk dalam lingkaran kebencian dan kejahatan.
Orang yang
menyimpan dendam kehilangan sukacitanya, tidak terlihat kegembiraan yang utuh pada
dirinya. Sakit hati menggerogotinya, bahkan seringkali membuat orang yang menyimpan
dendam mengalami berbagai penyakit.
Apakah ini caramu mengatasi rasa sakitmu? Apakah kamu membiarkan rasa terlukamu berubah menjadi benci? Jika demikian, tanyakan
pada diri sendiri: Apakah ini berhasil? Apakah kebencian telah membantumu? Apakah kebencianmu
membuatmu lega atau damai?
Apakah itu membuatmu merasa sukacita?
Katakanlah kamu
berhasil membalas dendam. Katakanlah dia mendapatkan apa yang pantas
untuknya. Bayangkan dirimu
melihat langsung nasib orang yang kamu benci. Apakah kamu sekarang
merasa bebas?
Keputusanmu
bisa menentukan apakah kamu menyimpan dendam atau
memberikan rahmat pengampunan;
mengasihiani diri sendiri atau
mencari Kristus; menjalani
penderitaan karena menyimpan dendam atau merasakan kemurahan Tuhan.
Rasul
Paulus sendiri menasihatkan agar kita tidak membalas kejahatan dengan
kejahatan, bahkan firman Tuhan menyatakan bahwa “pembalasan adalah hak Tuhan.”
Jadi hari ini, yuk lepaskan pengampunan dan kasihilah orang yang telah
menyakitimu. Ijinkan kasih Tuhan untuk memulihkanmu, dan alamilah sukacita yang
sejati di dalam Tuhan.