Mazmur 34:1-2
Dari Daud, pada waktu ia pura-pura tidak waras pikirannya di depan Abimelekh, sehingga ia diusir, lalu pergi. Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 149; Yohanes 9; 1 Raja-Raja 1-2
Jika kita membaca Mazmur 34, 57 dan 142 kita akan menemukan jeritan hati Daud pada masa-masa yang tersulit dalam hidupnya. Di Mazmur 34 ia berpura-pura gila di depan Abimelekh untuk menyelamatkan nyawanya, kemudian di pasal 57 dan 142 dia harus bersembunyi di dalam gua karena menjadi buronan.
Walau dalam kondisi terjepit, namun Daud tidak melihat ke bawah, dia memandang ke atas, kepada Allahnya dan berseru kepada-Nya.
Lihat bagaimana Daud memandang Tuhan :
Aku berseru-seru kepada-Mu, ya TUHAN, kataku: "Engkaulah tempat perlindunganku, bagianku di negeri orang-orang hidup!" (Mazmur 142:6)
Walau dia berkeluh kesah dengan berkata, "Pandanglah ke kanan dan lihatlah, tidak ada seorangpun yang menghiraukan aku; tempat pelarian bagiku telah hilang, tidak ada seorangpun yang mencari aku." (Ayat 5), namun dalam hatinya Daud tetap percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan dia.
Bahkan dalam Mazmur 57:3 Daud berkata, "Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku."
Menurut saya itu adalah deklarasi iman, karena sekalipun keadaan belum berubah, ia percaya bahwa di ada Tuhan yang akan menyelesaikan masalahnya.
Apa yang bisa kita pelajari dari Daud melalui ketiga pasal di atas?
Pertama, Daud yang terluka dan menderita cukup rendah hati untuk mengakui bahwa ia membutuhkan Tuhan. Jadi saat kamu menderita atau terluka, milikilah kerendahan hati untuk mengakuinya kepada seseorang, dan terutama datanglah dan mengakulah kepada Tuhan.
Kedua, dia jujur dan berani untuk meminta bantuan. Seringkali ego dan kesombongan kita menghalangi kita untuk jujur bahwa diri kita membutuhkan bantuan, baik itu kepada sesama ataupun kepada Tuhan. Tetapi Tuhan menghormati kerendahan hati kita untuk meminta pertolongan kepada-Nya. Dan jika Tuhan telah menolong Daud, Dia juga akan menolongmu.
Dan ketiga, Daud cukup rendah hati dan peka dengan apa yang ingin Tuhan ajarkan melalui masa sulit yang dia alami. Betapa tragisnya bahwa kita dapat hidup di gua kesulit yang kita lewati masa demi masa namun tidak belajar apa yang Tuhan ingin ajarkan kepada kita. Tetapi Daud, dia memiliki sikap yang benar dan menjadikan masa-masa tergelap dalam hidupnya menjadi pembelajaran iman dan membuatnya menjadi pribadi yang lebih baik.
Ya, Daud sama seperti kita, manusia biasa yang penuh dengan kesalahan dan kelemahan. Walau demikian melalui pengorbanan Kristus di kayu salib, semua dosa dan kesalahan kita telah Yesus tanggung. Saat ini kita yang percaya kepada-Nya telah dirangkul dan ditebus menjadi manusia baru.
Jadi mari kita hidup sebagai manusia baru, yang hidup dalam ketergantuangan dengan Allah dan berjalan dalam tuntunan Firman Tuhan. Sebab tanpa kedua hal itu, maka hidup kita tidak akan dapat memenuhi tujuan yang Tuhan tetapkan dalam hidup kita.
Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan
Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling.