Amsal 10: 9
Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku
jalannya, akan diketahui.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 122; 1 Korintus 11; 1 Samuel 10-11
Waktu membuat keputusan besaratau kecil, Alkitab menawarkan
banyak hikmat. Satu prinsip yang ditawarkan berulang kali adalah apa yang disebut dengan Tes Integritas.
Waktu kamu membuat keputusan, tanyakan pada diri sendiri: "Apakah aku mau semua orang tahu tentang keputusan ini?"
Kalau memikirkan orang lain tahu tentang keputusan yang kita
ambil membuat kita kuatir, maka kamu mungkin membuat keputusan yang salah. Keputusan
buruk mengarah pada rahasia dan rahasi semacam itu selalu mengarah pada rasa sakit dalam hidup kita.
Alkitab berkata, “Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui.” (Amsal 10: 9).
Saat mengambil keputusan dengan
cara ini, kita gak perlu takut ketahuan atau berpikir mungkin akan ketahuan orang lain.
Kita tahu bahwa saat kita membuat keputusan
salah, kita tahu apa yang akan terjadi. Kita tahu itu salah, tapi kita
berpikir, “Aku akan melanjutkan dan melakukannya karena tidak ada orang yang tahu.”
Tapi setelah keputusan diambil,
kita mulai berpikir, “Seseorang akan mencari tahu hal itu!” Dan kita mulai
dihantui rasa takut. Waktu itulah kita bisa tahu kalau kita sedang melanggar Tes Integritas.
Waktu kita berintegritas, kehidupan
sosial kita dan pribadi akan seimbang. Apa yang ada di hati kita sama dengan
apa yang orang lain lihat di luar. Apa yang kita katakana dan apa yang kita lakukan sejalan.
Saat kita melanggar integritas,
kita mungkin membodohi orang lain, tapi kita tidak bisa membodohi diri sendiri. Dan kalau kita membohongi hati nurani kita, kita harus membayarnya untuk itu.
“Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.” (Yakobus 4: 17)
Waktu kita mengamil keputusan, tanyakan ke diri sendiri: Bisakah aku melakukan ini dengan hati nurani yang benar?
Tidak mengikuti hati nurani adalah kesalahan yang fatal.
Tuhan akan mengampuni kita atas kesalahan yang kita lakukan, Tapi pengampunan
tidak membebaskan kita dari konsekuensi yang harus kita terima dari pilihan yang salah.
Kita bisa mendapatkan pengampunan dan masih merasa menyesal.
Kita bisa diampuni dan masih mengalami rasa sakit. Kita bisa diampuni tapi hubungan kita masih tetap rusak.
Banyak keputusan yang kita ambil dengan tepat. Tapi bagaimana
dengan mereka yang sulit untuk mengetahui apakah itu benar atau salah? Alkitab
juga berbicara tentang hal ini, “Aku tahu
dan yakin dalam Tuhan Yesus, bahwa tidak ada sesuatu yang najis dari dirinya
sendiri. Hanya bagi orang yang beranggapan, bahwa sesuatu adalah najis, bagi orang itulah sesuatu itu najis.” (Roma 14: 14)
Kita bisa meyakinkan diri kita dengan cara yang sangat
sederhana yaitu saat hati kita merasa ragu, berarti jangan melakukannya. Apapun yang kita lakukan yang tidak berasal dari iman, itu adalah dosa.
Saat kita diperhadapkan dengan keputusan, ikutilah Tes
Integritas. Tanyakan, “Apakah aku
baik-baik saja dengan orang lain yang tahu tentang keputusan ini? Bisakah aku
membuat pilihan ini dengan hati nurani yang jelas? Apakah ini salah?”
Tuhan memberikan kita hikmat dari firman-nya dan hati nurani kita karena dia mengasihi kita. Tes Integritas akan membantu menjaga kita tetap berada di jalannya Tuhan, dimana hal itu akan selalu mendatangkan kebaikan kepada kita.
Hak cipta Daily Devotional Rick Warren, disadur dari Crosswalk.com