Alami Tuhan Lebih Dulu Baru Bagikan ke Orang Lain
Kalangan Sendiri

Alami Tuhan Lebih Dulu Baru Bagikan ke Orang Lain

Lori Official Writer
      3314

1 Raja-raja 17: 15

Lalu pergilah perempuan itu dan berbuat seperti yang dikatakan Elia; maka perempuan itu dan dia serta anak perempuan itu mendapat makan beberapa waktu lamanya.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 146; Yohanes 6; 2 Samuel 19-20

Elia berada dalam situasi yang amat mengkuatirkan. Tapi kabar baiknya, dia tetap memandang keadaannya dengan cara yang berbeda. Dia menangani masalah dengan iman, bukan ketakutan.

Elia bertekad supaya imannya tidak ciut. Sang janda yang ditemuinya pun mulai merasa sedikit ragu dan berpikir apakah mungkin segenggam tepung dan sedikit minyak yang dia punya cukup. Lalu Elia mulai bertindak dan fokus untuk melakukan mujizat.

Bagaimana dia bisa melakukannya? Karena dia adalah abdi Allah yang tiba-tiba muncul begitu saja.

Dia pernah ke Cherith. Dia sudah menyaksikan bukti kesetiaan Tuhan. Dia selamat dari sungai yang kering. Dia menaati Tuhan dan tanpa ragu melakukan perjalanan ke Zerepath.

Kamu gak akan pernah bisa membagikan sesuatu yang kamu belum pernah alami. Kamu gak bisa mendorong orang lain untuk meyakini sesuatu yang mustahil kalau kamu sendiri tidak percaya dengan hal-hal yang mustahil. Kamu tidak akan bisa menyalakan lilin harapan untuk orang lain kalau kamu sendiri tidak menyalakan lilinmu sendiri.

Waktu Elia melihat tong-tong tepung dan kendi minyak yang hampir kosong itu, dia berkata, dengan enteng. "Ini bukanlah masalah untuk Tuhan. Masuklah ke sana dan buatlah roti. Dan buatlah untukmu dan putramu juga." Lalu dia memberi tahu alasannya. Tapi Elia mulai meyakinkan sang janda jika tepungnya tidak akan habis sama halnya dengan minyak yang sudah hampir habis itu. “Tepung tidak akan habis, juga kendi minyak tidak akan kosong. Sampai hari saat Tuhan mengirim hujan ke atas permukaan bumi.”

Pastinya itulah janji Tuhan! Sang janda itupun memandangi Elia dengan heran dan kebingungan atas apa yang dia dengar.

Pernah gak sih kamu menghabiskan waktu bersama seseorang yang sangat beriman? Pernahkah kamu berteman dengan seseorang yang tidak pernah berkata ‘mustahil’? Kalau tidak, temukan beberapa sosok seperti itu. Kamu butuh orang-orang ini dalam hidupmu. Karena merekalah yang dipakai Tuhan untuk membangun iman kita!


Hak cipta Great Days With the Great Lives, Charles R. Swindoll, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami