Matius 5: 16
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka
melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 122; 1 Korintus 11; 1 Samuel 10-11
Sebagai respon dalam mengetahui hati Tuhan, kita dipanggil
untuk membagikan keajaiban oleh karena sifatnya yang tak terlihat bagi dunia
yang membutuhkan-Nya. Tuhan sudah memilih untuk memakai kita sebagai
perpanjangan tangan-nya. Dia memenuhi kita dengan Roh-Nya dan memakai kita
untuk memberitakan kabar keselamatan dan memulihkan hubungan dengan sang
pencipta kita. Semoga kita dipakai untuk membagikan isi hati Tuhan. Semoga kita
menemukan sukacita dan kerinduan untuk dipakai Tuhan dengan cara-Nya yang unik dan luar biasa.
Khotbah di Bukit adalah salah satu bagian Alkitab yang
diajarkan Yesus tentang garam dan terang dunia, yang jadi bagian favoritku dimana ayat ini berisi tentang hati Tuhan kepada dunia di sektar kita.
"Kamu
adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?
Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Kamu adalah terang
dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Lagipula
orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di
atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Demikianlah
hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5: 13-16)
Salah satu aspek paling kuat dari perikop ini adalah
bagaimana Yesus menegaskan tentang identitas kita. Tuhan tidak memerintahkan
kita untuk megambil garam dan membagikannya. Tapi Dia mengatakan kalau kitalah
garam itu. Dia berkata kita adalah terang. Membagikan hati Tuhan adalah bagian
dari siapa kita. Sebagai orang percaya kita sudah ditebus, dimurnikan, supaya
kita bisa memberitakan kuasa Juruslamat kita dengan hidup sejalan dengan identitas baru kita.
Dunia adalah tempat yang gelap. Tanpa harapan. Dunia diisi
dengan orang buta yang menuntun orang buta dan yang membutuhkan mencari
kepenuhan dari yang membutuhkan. Satu-satunya harapan kita adalah Yesus. Satu-satunya, penuntun sejati kita adalah Roh Kudus.
Kita dipanggil untuk membiasakan diri dengan gaya hidup
mengusir kegelapan di sekitar kita dengan mendeklarasikan hati Tuhan yang penuh
kasih, penyedia dan yang telah menebus semua orang. Kita dipanggil untuk
menanggapi panggilan Yesus dan berhenti menaruh keranjang di atas terang yang ditaruh di dalam kita.
Kita tidak perlu minta maaf atas harapan yang kita punya.
Kita tidak perlu takut dengan pendapat manusia. Kita bisa mengasihi tanpa
henti, memberikan berkat secara tak terduga dan mengorbankan diri kita sehingga
orang lain bisa melihat hati Tuhan.
Biarkan terangmu bercahaya di depan orang lain hari ini. Jangan menutupi siapa dirimu di dalam Kristus. Berusahalah untuk mengungkapkan hati Tuhan di atas semua tindakanmu. Dan perhatikanlah saat dunia tertarik pada terang kasih Allah yang tak bersyarat yang diungkapkan melalui hidup kita.
Hak cipta First15, disadur dari Crosswalk.com