Filipi 3: 8
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus
Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah
melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 106; Yakobus 3; Yehezkiel 17-18
Jangan didorong. Tarik saja.
Drew Houston, pendiri Dropbox menyampaikan hal ini:
“Orang-orang yang paling bahagia dan paling sukses bukan
hanya mencintai apa yang mereka lakukan, mereka terobsesi untuk memecahkan
masalah penting, sesuatu yang penting bagi mereka. Mereka mengingatkanku pada
seekor anjing yang mengejar bola tenis: Mata mereka jadi sedikit gila, tali
mereka terkunci, dan mereka melompat-lompat, membajak apapun yang menghalangi…Ini
bukan soal mendorong diri sendiri. Tapi tentang menemukan bola tenis, sesuatu yang memicu ketertarikan.”
Kadang kita mengalami dimana iman kita lemah. Dan kadang juga
kita bisa mengalami saat dimana iman kita bersemangat untuk mengejar seseorang yang Tuhan sudah ciptakan untuk kita.
Hal yang sama juga berlaku di sekolah. Siapa siswa terbaik?
Dalam pekerjaan: Siapa pekerja terbaik?
Dalam keluarga dan teman-teman : Siapa yang punya bakat yang besar?
Dalam hidup ini, bola tenis kita mungkin adalah janji yang
menarik kita, kesalahan moral yang membuat kita cukup marah untuk mengambil tindakan, atau apa yang kita anggap sebagai takdir kita.
Ini soal mendorong atau mengejar. Dimana keduanya menunjukkan
perbedaan antara perbudakan dan kebebasan, pekerjaan yang membosankan dan kebahagiaan.
Perbedaannya juga seperti anjing yang bersemangat mengejar
bola tenis versus nasib Sisifos. Dalam mitologi Yunani Kuno, Sisifos, raja Korintus, dihukum karena kesombongan dan tipu muslihatnya. Dia dihukum seumur hidup dengan hukuman mengangkat batu besar ke atas bukit.
Apakah kamu lebih suka mengejar bola daripada melempar batu?
Apa jenis bola tenismu? Apa sesuatu yang ada di dunia ini yang menarikmu? Apa sesuatu yang perlu kamu kejar?
Kalau kamu siap dengan hal itu, maka pertimbangkan dua bola tenis ini:
Pertama – panggilan. Apa panggilan tertinggi yang Tuhan taruhkan dalam hidupmu selama di bumi ini.
Kedua – siapa kamu. Untuk mengejar panggilan tertinggimu, kenalilah siapa dirimu.
Dalam Filipi 3: 8, Paulus menyampaikan bahwa segalanya
dianggap sebagai kerugian oleh karena pengenalan akan Kristus. Dalam hal ini
Paulus menyampaikan bahwa dia mengejar Kristus dalam hidupnya. Hal itulah yang membuat Paulus menjadi manusia terbesar yang dipakai Tuhan untuk memberitakan kebenaran-Nya.
“Bukan
seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku
mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah
ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap,
bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang
telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,dan
berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus.” (Filipi 3: 12-14)
Itu adalah bola tenis Paulus. Jadi, apa bola tenismu?
Hak cipta Peter Lundell, digunakan dengan ijin Cbn.com