Tetapi
carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 104; Yakobus 1; Yehezkiel 13-14
Waktu kita menjalani kehidupan kita di bumi, kita tampaknya selalu
mencari sesuatu. Kita mulai mengarahkan romansa baru pada pasangan dan
keluarga, karir pada kehidupan yang nyaman dan juga kekayaan. Kita mencari pertemanan dan posisi di masyarakat atau gereja.
Walaupun kita berjuang dan mencari di tengah perjalanan kita,
kita kadang lupa kalau pengalaman adalah bagian yang terbaik dalam perjalanan itu.
Pierre adalah seorang arkeolog dan penjelajah asal Perancis yang
mencari dan menemukan banyak barang antik selama karirnya. Seorang reporter televisi
Paris kemudian mewawancarai dia di sebuah kafe di luar Champs Elysees Avenue di dekat rumahnya.
Sembari meneguk kopi espressonya, dia mengenang masa-masa saat
bekerja di berbagai tempat di Mesir dan menemukan tembikar, senjata dan artefak
lainnya. Dia melambaikan tangannya di tengah demonstrasi petualangan saat dia menemukan kapal karam di dasar laut dan reruntuhan kota kuno di bawah laut Mediterania.
Lalu sang reporter bertanya, apa yang dia pikirkan waktu kembali mengenang perjalanan karirnya setelah pensiun.
Kemudian, Pierre merenung sejenak dan mengingat perkataan seorang
pemburu harta karun yang hebat kalau kebahagiaan itu ada di tengah pencarian.
Jadi, dia mengatakan kalau dia gak mengerti dengan kalimat itu saat itu. Tapi sekarang,
saat kembali melihat kebelakang dia baru mengerti kalau perjalanan itu adalah bagian terbaik dari semua petualangannya.
Dengan semua keberhasilannya dan beberapa kegagalannya, dia bisa dengan jujur mengatakan kalau kebahagiaan datang di tengah pencarian.
Waktu reporter memintanya untuk menjelaskan lebih rinci, sambil
memegang cangkir kopi espressonya, Pierre menjelaskannya dengan satu ayat Alkitab
yang tertulis dalam Filipi 1: 6, “Akan
hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”
Dia melanjutkan kalau sementara dia mencari pengetahuan dan
banyak harta, dia mencari harta yang lebih besar di dalam hidupnya. Dia mencari
Tuhan. Pada awalnya, dia bukan orang percaya. Tapi setelah bertemu dengan seorang teman kampus, dia mendengar tentang injil yang mengubahkan hidupnya.
Dia memahami bahwa bukan agama yang mengubahnya, melainkan Kristus sendiri. Sejak saat itulah dia mulai mencari Tuhan.
Saat mendengar hal itu, sang reporter tersebut mulai kaget.
Dia tak menyangka wawancara soal karir Pierre justru dibarengi dengan keyakinan yang dianut pria itu.
Tapi semua yang disampaikannya adalah jawaban yang terbaik.
Saat dia mencari penemuan-penemuan baru di dunia arkeologi, dia membutuhkan
studi, penelitian dan penyerahan diri. Dan setelah itu, diperlukan kehadiran
fisiknya di lokasi untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dengan hal itu, setiap
perjalannya berhasil. Dan di tengah proses perjalanan itulah dia menemukan kebahagiaan.
Pierre percaya kalau perjalanan imannya sejalan dengan
perjalanan karirnya. Dimana dia perlu belajar, meneliti dan memberikan dirinya
untuk mau merinci apa yang sedang dia lakukan. Di sanalah dia harus terus
berdoa dan menyelesaikan pekerjaannya.
Di akhir wawancara, dia justru memberikan semangat kepada sang reporter bahwa kebahagiaan sejati hanya bisa dirasakan saat kita mencari Tuhan. Dimana imbalannya adalah harta yang tak terhitung nilainya.
Hak cipta Gene Markland, digunakan dengan ijin Cbn.com