Seberkas Cahaya Dikala Awan Gelap Menutupi Langit
Kalangan Sendiri

Seberkas Cahaya Dikala Awan Gelap Menutupi Langit

Puji Astuti Official Writer
      3967

2 Samuel 22:2-3

Ia berkata: "Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.

Bacaan Alkitab Setahun  Mazmur 134; 2 Korintus 7; 1 Tawarikh 3-4

Awan gelap yang menandakan akan badai telah berkumpul dilangit. Menengadah, Annie melihat langit yang marah, gelap, dan bergemuruh. Dia berkata pada dirinya sendiri, "Apa pun yang datang tidak akan baik."

Saat dia mencari-cari tempat berlindung, seberkas cahaya menembus awan yang paling gelap dan langsung menyinari sebuah gua, sebuah celah di lereng bukit.

Dengan tergesa-gesa dia masuk ke sana tepat saat hujan turun. Kilat menyambar dan gemuruh guntur membuatnya semakin masuk ke dalam gua. Dengan hati-hati ia mengintip ke luar, dia melihat hujan deras turun dengan  angin kencang yang berhembus.

Dengan menghela nafas panjang dia diam-diam berkata pada dirinya sendiri, "Syukurlah aku aman. Syukurlah aku melihat tempat ini.Baru kemudian dia menyadari bahwa dia melihat gua itu karena ada cahaya yang menembus awan.

Pernahkah kamu seperti Annie, mendapati diri kamu dikelilingi oleh awan badai yang gelap? Apakah kamu  juga mencari perlindungan dari badai kehidupan itu? Bersama Tuhan selalu ada harapan dan tempat yang aman.

Dalam Alkitab, seorang pria bernama Daud menulis,

"Ya, TUHAN, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku, Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku, tempat pelarianku, juruselamatku; Engkau menyelamatkan aku dari kekerasan.” (2 Samuel 22: 2-3)

Juga, dalam Perjanjian Baru ada sebuah kisah,

Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerikho. Dan ketika Yesus keluar dari Yerikho, bersama-sama dengan murid-murid-Nya dan orang banyak yang berbondong-bondong, ada seorang pengemis yang buta, bernama Bartimeus, anak Timeus, duduk di pinggir jalan.

Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!"

Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"

Lalu kata Yesus kepadanya: "Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya. (Markus 10: 46-47, 51-52)

Ya, di saat kesulitan dan keputusasaan, saya juga berbalik kepada Tuhan, dan tanpa gagal, Dia selalu melindungi dan menyelamatkan saya. Meskipun hujan turun dan angin berhembus, dengan kilat menyambar di dekatnya, saya tidak akan takut. Karena Tuhan tidak akan pernah meninggalkan aku. Dia bersama kita melalui badai, menjaga kita tetap aman sampai badai berlalu. Dan badai itu pasti berlalu.

Yesus mengucapkan kata-kata ini,

"Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."  (Yohanes 8:12)

Jadi jika kamu seperti Annie dan sedang berhadapan langsung dengan awan badai, lihatlah ada sebuah cahaya yang menembus  kegelapan. Yesus akan membimbing kamu ke tempat yang aman. Dia pasti melakukannya, dan kamu akan berhasil melalui badai tersebut.


Hak Cipta © Gene Markland, digunakan dengan izin.

Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan

Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling.

http://bit.ly/inginKonseling

Ikuti Kami