Mazmur 150:6
Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya!
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 121; 1 Korintus 10; 1 Samuel 8-9
Respon
alamiah kita saat menghadapi kesulitan adalah mengeluh atau menggerutu, sedih
atau marah. Sangat jarang kita temui seseorang yang langsung mengucap syukur atau
memuji Tuhan ketika dilanda masalah.
Pencobaan bisa membawa kita pada ketergantungan yang lebih
besar pada Tuhan dan kepercayaan yang lebih dalam pada kedaulatan-Nya jika kita
mengijinkannya. Situasinya sama, namun kita
dihadapakan kepada dua pilihan, mengeluh atau bersyukur.
Kamu bisa
datang pada Tuhan sekalipun
masih belum mengerti mengapa harus menghadapi masalahtersebut, sambil memuji
Tuhan dan mengucap syukur atau memilih untuk mengeluh, marah dan kecewa.
Apakah kamu
pernah diperhadapkan
dengan dua pilihan ini?
Tuhan menunjukkan kepada kita contoh yang kuat dari sikap orang yang memilih memuji
Tuhan dalam Kisah Para Rasul 16. Selama perjalanan Pemberitaan Injil Paulus yang kedua, dia dan teman pelayanannya Silas
mengalami goncangan iman
dan masalah ketika berada di Filipi.
Setelah Paulus
mengusir setan dari
seorang wanita yang dirasuk
roh tenung, ia dan Silas ditangkap oleh warga Romawi yang tidak puas dan
diseret ke pasar di hadapan para penguasa. Mereka kemudian dituduh melakukan
gangguan ketertiban.
Dan kemudian mereka
ditelanjangi, dipukuli, dan dipenjara secara tidak sah tanpa proses pengadilan.
Setelah dicambuk, Pauls dan Silas dibawa ke sel bagian dalam penjara, biasanya
disediakan untuk narapidana yang
paling berbahaya, dan kaki mereka dipasung.
Meskipun mereka memiliki banyak alasan untuk duduk dan menggerutu karena
ketidakadilan yang mereka alami, Paulus dan Silas
memilih untuk percaya pada rencana Allah dan memuji Tuhan mereka, Yesus Kristus.
Meskipun mereka memiliki luka terbuka dan kemungkinan menderita
sakit fisik yang parah, Paulus
dan Silas memilih untuk memuliakan nama Tuhan.
Apa yang
terjadi ketika mereka memuji Tuhan sungguh menakjubkan:
Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan
menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan
mereka.
Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga
sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan
terlepaslah belenggu mereka semua. (Kisah Para Rasul 16:25-26).
Kepala
penjara hampir saja bunuh diri ketika melihat pintu-pintu penjara terbuka, tetapi Paulus menghentikannya. Dia dan Silas tidak melarikan diri. Mereka berdiri di
tengah-tengah keadaan mereka yang gelap dan berbicara dan bernyanyi dengan kepercayaan yang kuat kepada Tuhan mereka.
Akibatnya, beberapa orang, termasuk kepala penjara dan
keluarganya, menjadi percaya kepada Yesus Kristus.
Dari kisah
Paulus kita belajar bahwa meskipun kita tidak selalu suka dengan keadaan yang kita hadapai, kita diperintahkan untuk
selalu bersukacita dalam Tuhan.
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan,
apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa
ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. (Yakobus 1: 2-3).
Ketika kita memuji Tuhan dalam masa-masa sulit ini, percayalah bahwa hadirat Tuhan nyata ditengah-tengah kita. Mungkin perubahan tidak bisa kita lihat secara langsung atau segera, tapi percayalah bahwa hadirat Tuhan membuat perubahan dan mukjizat.
Anda butuh didoakan langsung? Klik link dibawah ini untuk terhubung dengan Tim doa kami http://bit.ly/InginDidoakan
Anda butuh konseling? Klik link dibawah ini untuk konseling.