Lukas 21:8
Jawab-Nya:
"Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan datang
dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah dekat. Janganlah
kamu mengikuti mereka.
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 132; 2 Korintus 5; 1 Samuel 30-31
Dunia
adalah tempat yang bising. Di sela-sela bunyi dentangan yang kita sebut sebagai
kehidupan, membantu kita mengingat bahwa suara Tuhan dapat kita dengar paling
baik ketika kita berada dalam kesunyian. Dan ini adalah suara paling penting
yang harus kita temukan untuk berbagai macam alasan.
Apakah kita
sedang dihadapkan dengan pilihan dan harus mengambul keputusan, berjuang
melalui pencobaan, fakta bahwa suara Tuhan dalam kesunyian dapat membantu kita
membedakannya dari hiruk-pikuk alternatif duniawi.
Dengan
membedakan mana kehendak Tuhan, dapat membantu mempertimbangkan semua yang
bukan berasal dari Tuhan.
Setelah
berhasil mengalahkan nabi Baal yang palsu bagi Allah, hidup Elia diancam oleh
Ratu Izebel. Nabi besar itu berlari ke padang belantara Bersyeba di Yehuda,
berdoa agar Tuhan mengambil nyawanya dan selesai dengan pekerjaannya di bumi.
Tetapi Tuhan memiliki banyak rencana lain untuk Elia, jadi Dia datang dan
berbicara kepadanya.
1 Raja-raja 19: 11-13 "Keluarlah dan berdiri di atas gunung itu di hadapan TUHAN!"
Maka TUHAN lalu! Angin besar dan kuat, yang membelah gunung-gunung dan
memecahkan bukit-bukit batu, mendahului TUHAN. Tetapi tidak ada TUHAN dalam
angin itu. Dan sesudah angin itu datanglah gempa. Tetapi tidak ada TUHAN dalam
gempa itu. Dan sesudah gempa itu datanglah api. Tetapi tidak ada TUHAN dalam
api itu. Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera
sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi
ke luar dan berdiri di pintu gua itu. Maka datanglah suara kepadanya yang
berbunyi: "Apakah kerjamu di sini, hai Elia?"
Suara Allah
tidak ada dalam angin kencang atau gempa bumi, meskipun kita tahu bahwa Dia
bisa saja menggunakan media seperti itu untuk menyampaikan pesannya.
Allah yang
sama telah menjawab doa-doa Elia untuk mengirimkan api dihadapan bangsawan dan nabi
palsu juga memilih untuk berbicara dengannya sendirian di padang belantara. Tuhan
mengenal kita di semua tempat dan di mana saja.
Sebagaimana
Yesus sendiri memperingatkan kita, tidak semua yang berusaha membujuk kita
memiliki niat tulus.
Lukas 21:8 “Waspadalah, supaya kamu jangan disesatkan. Sebab banyak orang akan
datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Dia, dan: Saatnya sudah
dekat. Janganlah kamu mengikuti mereka.”
Bagaimana
kita mengetahui kebenaran ketika kita mendengarnya? Bagaimana kita membedakan
ancaman palsu dari kenyataan? Elia tidak dibodohi oleh nabi-nabi palsu, dan dia
tahu suara Tuhan ketika berbicara kepadanya.
Keintiman
ini lahir dari waktu yang dihabiskan bersama dan dalam ketenangan yang sunyi
yang telah dibina untuk hubungan itu. Suara marah bukanlah suara Tuhan, suara
yang membujuk kita ke jalan yang salah juga bukan suara Tuhan.
Dan pada
saat-saat ketika kita paling takut atau marah pada diri kita sendiri, ada
baiknya mencari tempat yang sunyi di mana kita dapat mendengar dan mengenali
suara-Nya.
Hak Cipta © 2016 Brian M. Boyce. Digunakan dengan izin.