Menjadi Terang di Tengah Kegelapan Dunia
Kalangan Sendiri

Menjadi Terang di Tengah Kegelapan Dunia

Lori Official Writer
      6573

Matius 5: 16

Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 122; 1 Korintus 11; 1 Samuel 10-11

Sebagai respon dalam mengetahui hati Tuhan, kita dipanggil untuk membagikan keajaiban oleh karena sifatnya yang tak terlihat bagi dunia yang membutuhkan-Nya. Tuhan sudah memilih untuk memakai kita sebagai perpanjangan tangan-nya. Dia memenuhi kita dengan Roh-Nya dan memakai kita untuk memberitakan kabar keselamatan dan memulihkan hubungan dengan sang pencipta kita. Semoga kita dipakai untuk membagikan isi hati Tuhan. Semoga kita menemukan sukacita dan kerinduan untuk dipakai Tuhan dengan cara-Nya yang unik dan luar biasa.

Khotbah di Bukit adalah salah satu bagian Alkitab yang diajarkan Yesus tentang garam dan terang dunia, yang jadi bagian favoritku dimana ayat ini berisi tentang hati Tuhan kepada dunia di sektar kita.

"Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5: 13-16)

Salah satu aspek paling kuat dari perikop ini adalah bagaimana Yesus menegaskan tentang identitas kita. Tuhan tidak memerintahkan kita untuk megambil garam dan membagikannya. Tapi Dia mengatakan kalau kitalah garam itu. Dia berkata kita adalah terang. Membagikan hati Tuhan adalah bagian dari siapa kita. Sebagai orang percaya kita sudah ditebus, dimurnikan, supaya kita bisa memberitakan kuasa Juruslamat kita dengan hidup sejalan dengan identitas baru kita.

Dunia adalah tempat yang gelap. Tanpa harapan. Dunia diisi dengan orang buta yang menuntun orang buta dan yang membutuhkan mencari kepenuhan dari yang membutuhkan. Satu-satunya harapan kita adalah Yesus. Satu-satunya, penuntun sejati kita adalah Roh Kudus.

Kita dipanggil untuk membiasakan diri dengan gaya hidup mengusir kegelapan di sekitar kita dengan mendeklarasikan hati Tuhan yang penuh kasih, penyedia dan yang telah menebus semua orang. Kita dipanggil untuk menanggapi panggilan Yesus dan berhenti menaruh keranjang di atas terang yang ditaruh di dalam kita.

Kita tidak perlu minta maaf atas harapan yang kita punya. Kita tidak perlu takut dengan pendapat manusia. Kita bisa mengasihi tanpa henti, memberikan berkat secara tak terduga dan mengorbankan diri kita sehingga orang lain bisa melihat hati Tuhan.

Biarkan terangmu bercahaya di depan orang lain hari ini. Jangan menutupi siapa dirimu di dalam Kristus. Berusahalah untuk mengungkapkan hati Tuhan di atas semua tindakanmu. Dan perhatikanlah saat dunia tertarik pada terang kasih Allah yang tak bersyarat yang diungkapkan melalui hidup kita.


Hak cipta First15, disadur dari Crosswalk.com

Ikuti Kami