Yeremia 29: 12
Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan
mendengarkan kamu
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 60; Markus 4; Bilangan 3-4
Aku sudah mendengar pendeta dan orang Kristen lain sering
menyampaikan tentang mengikuti kehendak Tuhan. Mereka menyampaikan bagaimana Tuhan
punya rencana atas hidup kita. Tapi, aku masih belum yakin sudah mengikuti
rencana yang benar. Aku berpikir tentang orang-orang Kristen yang melakukan hal-hal besar untuk kerajaan Surga.
Walaupun aku berdoa supaya kehendak Tuhan terjadi atas
hidupku, aku masih merasa sulit untuk percaya tentang cara Tuhan untuk memakaiku.
"Sebab Aku
ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu,
demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29: 11)
Aku gak tahu bagaimana caranya tahu kehendak Tuhan. Aku hanya
bisa membayangkan hal-hal besar dan penting yang terjadi dalam hidupku. Dan aku
berpikir itu bukanlah hidupku. Aku bekerja, membayar tagihan, dan sesekali
menulis artikel tentang kasih Tuhan. Tapi keinginanku adalah untuk melayani, mengikuti dan memberiNya kemuliaan dan penghormatan.
Selama melakukan rutinitas pagiku, aku menemukan kebenaran yang
sering terlewatkan. Tuhan membiming hariku dan aku berada di pusat kehendak-Nya. Itu bukan peristiwa yang penting, tapi setidaknya itulah caraku melayani Tuhan.
Itu adalah momen sederhana yang terjadi saat menunggu bus sekolah
bersama cucu perempuanku. Ibunya bekerja lebih awal. Jadi aku mengambil tanggung
jawab untuk mengantarkannya ke bus. Alexandra dan aku menunggu bersama empat anak tetangga, tiga diantaranya adalah bersaudara.
Hari ini anak tertua sangat bersemangat. Ayahnya sedang
berulang tahun. Dia dan kedua adiknya berencana untuk membelikan ayah mereka hadiah.
Dia hanya tersenyum saat menggambarkan hadiah, kue dan semua hal yang akan
mereka rencanakan malam itu. Tak ada satupun orang di halte yang tertarik dengan
itu. Bahkan adik-adiknya sudah tahu apa yang akan terjadi. Anak-anak lain sibuk
dan sekolah biasanya bukan tempat untuk berbagi informasi semacam itu. Anak ini
butuh seseorang untuk mendengar dan mengajukan pertanyaan kepadanya supaya dia bisa menggambarkan hadiah itu dan membagikan kebahagiaannya.
Tuhan memerlukan seseorang di sana untuk mendengar anak
laki-laki muda itu. Dan akulah orangnya. Aku merasa terhormat bisa ada di sana.
Aku benar-benar tepat di pusat kehendak Tuhan. Aku persis berada di tempat yang seharusnya di pagi itu.
“Barangsiapa
melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” (Markus 3: 35)
Aku adalah orang yang sangat payah dalam hal mendengar. Tuhan
memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut supaya kita lebih banyak
mendengar dan lebih sedikit bicara. Aku biasanya melakukan sebaliknya, bicara lebih banyak dan mendengar sekedarnya.
Berbeda halnya dengan yang disampaikan dalam Yakobus 1: 19
supaya kita jadi orang-orang yang cepat mendengar dan lambat berkata-kata dan lambat marah.
Lalu setelah bus sekolah itu tiba, aku pun berangkat kerja. Di
dalam perjalanan, aku mulai memikirkan semua orang yang mau mendengarku bicara.
Mereka dari masa kecil, saat ini, teman-teman di komunitas gereja, teman terdekat
dan teman sekerjaku. Mereka semua setia mendengarku. Mereka membiarkan aku berbagi
tentang suka dan dukaku. Aku sangat bersyukur karena Tuhan selalu mendengarkan aku dan Dia tahu pikiranku.
“Keinginan
orang-orang yang tertindas telah Kaudengarkan, ya TUHAN; Engkau menguatkan hati
mereka, Engkau memasang telinga-Mu…” (Mazmur 10: 17)
Aku pernah mendengar seseorang berkata, ‘Berhentilah dan cium wangi bunga mawar itu’ atau ‘Berhenti dan dengarkanlah!’ Semoga Tuhan membantu kita untuk lebih banyak mendengar dan lebih sedikit berbicara. Semoga Dia selalu menjaga kita tetap berada di pusat kehendak-Nya dan membantu kita mendorong orang lain. Aku perlu menjadi lebih banyak mendengar. Memang sesuatu yang sangat sepele tapi percayalah, saat kamu mau mendengar, sesuatu yang besar akan terjadi!
Hak cipta Kathy Schultz, digunakan dengan ijin Cbn.com