Ketika Segalanya Berantakan, Apa yang Harus Kulakukan?
Kalangan Sendiri

Ketika Segalanya Berantakan, Apa yang Harus Kulakukan?

Claudia Jessica Official Writer
      3160

Keluaran 34:6

Berjalanlah TUHAN lewat dari depannya dan berseru: "TUHAN, TUHAN, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya."

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 42; Kisah Para Rasul 14; Keluaran 33-34

Enam tahun yang lalu, menantu perempuanku Bethany mengalami persalinan dini. Kami merasa gelisah selama menunggu di lobi rumash sakit. Bayinya dalam keadaan bahaya. Dia harus lahir 10 minggu lebih awal dari seharusnya. Bethany juga tidak mudah untuk hamil. Aku sungguh-sungguh berdoa untuknya dan bayinya agar bertumbuh dengan baik serta bertekad untuk percaya kepada Tuhan.

Kemudian ketika anakku, Daniel tiba di ruang tunggu rumah sakit, dia menangis. Bethany baik-baik saja namun bayinya tidak. Ada beberapa komplikasi parah. Dia harus Dia harus diresusitasi (disadarkan) tiga kali. Perutnya dipenuhi dengan cairan. Dia tidak bisa bernafas sendiri. Bayinya sangat kekurangan darah. Dari gelagatnya, dia menunjukkan Down Syndrome. Tim medis berpikir bahwa bayi ini tidak mungkin hidup sampai malam nanti.

Keesokan paginya, aku terbangun oleh suara ceria dari dua kakak laki-laki Joseph, karena mereka sudah mengisi energinya dari ruangan istirahat untuk tamu dan memulai harinya. Aku berbaring di ranjang, aku tahu bahwa aku perlu menyiapkan sarapan untuk mereka, namun aku merasa tidak mungkin bisa untuk bangun.

Dengan letih aku bertanya pada Tuhan "Bagaimana mungkin? Kenapa Engkau memberikan masalah seperti ini kepada keluarga yang manis ini?" Kemudian, Tuhan menjawab dengan segera tepat kepada hatiku. "Apakah Aku baik? Kamu perlu memutuskan apa yang kamu yakini tentangKu."

Aku tahu bahaya jika kita menyimpulkan sesuatu tentang Dia dengan melihat situasi yang kita alami. Aku bisa dengan mudahnya disesatkan oleh keterbatasanku, dan persepsi yang tercemar karena emosi. Apa yang kita percayai tentang Tuhan tidak bisa didasarkan oleh keadaan.

Sebaliknya kita harus menetapkan keadaan kita berdasarkan dari dapa yang kita ketahui soal kebenaran tentang Tuhan.

Lalu setelah sarapan, aku duduk untuk berpikir tentang apa yang aku ketahui tentang karakter Allah dari Firman-Nya. Dia kudus. Keutuhannya tidak tercela. Dia adalah Kasih. Belas kasih menandai hubungan-Nya dengan kita. Dengan bebas dan secara rutin Dia memberikan kita anugerah-Nya.

Tindakan Tuhan tidak pernah spontan, tidak menentu, atau semaunya. Semuanya keluar atas Sifatnya yang sempurna. Apapun kesimpulan yang kudapatkan tentang urusan Tuhan dengan kita dalam krisis ini, harus tetap berada dalam parameter karakter-Nya yang tidak berubah.

Aku perlu menafsirkan keadaan kami berdasarkan Pencipta Keadaan. Apakah saya mengerti atau tidak tentang apa yang sedang terjadi, aku harus percaya pada-Nya, karena Dua baik. Seperti yang ditulis Paulus kepada orang-orang Efesus,

"Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya." (Efesus 1:5)

Pagi itu, aku memilih untuk percaya dan bergantung pada-Nya. Tidak peduli apa yang ada di depan.

Saat aku perlahan bangkit, dengan rasa ketergantungan yang mendalam pada Tuhan yang dengan baik hari mengarahkan jalanku. Aku akan berpegang teguh kepada-Nya seperti pelampung penyelamat yang melalui kabut kesedihan dan ketidakpastian. Dan aku akan lebih baik untuk itu.

Mengatakan ya kepada Tuhan memberi kita kita kesempatan untuk pergi lebih dalam dengan-Nya ketika Dia menyatakan diri-Nya dengan cara-cara baru. Itu membuka saluran bagi berkat-Nya. Ketika hati kita lembut, mau mendengarkan, ingin taat, kita bisa dibentuk. Kami telah mengolah tanah. Kami siap untuk ditransformasi.

Lebih dari 10 minggu berada di Children’s Hospital’s Newborn Critical Care Unit, Joseph perlahan membaik. Akhirnya, dia pulang ke rumah untuk  memulai hidupnya bersama keluarganya. Tuhan memiliki rencana yang luar biasa bagi anakNya.

Bahkan ketika usianya menginjak 6 tahun, Joseph sudah menjadi dampak bagi sejumlah besar teman yang peduli dan orang asing. Kamu sangat diberkati dengan setiap senyuman dan prestasi baru. Tuhan terus membuat diri-Nya dikenal melalui semua itu, seperti kita mengasihi dan mempercayai-Nya untuk kehidupan Joseph.

Tuhan baik!

Hak Cipta © 2020 Julie Zine Coleman, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami