Yakobus 1:26
Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah, tetapi tidak mengekang lidahnya, ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya.
Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 59; Markus 3; Bilangan 1-2
Apakah kamu pernah mendengar kalimat yang berkata bahwa "lidah lebih tajam dari pedang" karena perkataan yang kita ucapkan bisa melukai orang lain, walau kadang tujuan kita tidak demikian.
Karenanya Amsal 18:21 berkata, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.” Karena pada akhirnya, apa yang kita ucapkan akan berdampak terhadap hidup kita juga. Contoh yang paling mudah adalah gossip.
Suatu hari seorang karyawan menceritakan bahwa ada kabar burung tentang pihak manajemen perusahaan mungkin (kata ini adalah kata kuncinya) akan memecat beberapa karyawan untuk melakukan efesiensi, lalu hal itu menyebar dengan cepat.
Tapi dalam beberapa hari, kata “mungkin” tersebut telah menghilang, dan yang terdengar adalah, “Pihak manajemen akan memecat beberapa karyawan untuk efesiensi.” Bahkan ada yang menambahkan sesuatu dalam kalimat seperti, “Pihak manajemen akan memecat beberapa karyawan dari departemen kita.” Akhirnya terjadi kepanikan, dan membuat suasana kerja tidak menyenangkan dan produktifitas menjadi menurun.
Menjaga perkataan sangatlah penting, sebab perkataan kita bisa membangun, membangkitkan semangat dan memberkati orang lain, namun juga bisa membuat orang marah, terluka, sakit hati dan bahkan salah informasi.
Tuhan Yesus berkata, “Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.” (Matius 15:18). Jadi, agar apa yang keluar dari mulut kita adalah yang baik, kita harus menjaga kekudusan hati kita.
Apa yang sebaiknya keluar dari mulut kita?
1. Ucapkanlah berkat bagi orang lain. Tuhan berkata bahwa Ia akan memberkati orang yang mengucapkan berkat (Kejadian 12:3). Jadi daripada menggosip, memaki dan mengutuk, ucapkanlah berkat bagi orang-orang disekelilingmu.
2. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Tuhan untuk kita lakukan (1 Tesalonika 5:8). Daripada mengeluh dan mengucapkan perkataaan yang sia-sia, lebih baik kita mengucap syukur. Karena ucapan syukur akan membuka pintu berkat Tuhan.
3. Puji-pujian kepada Tuhan. Memang ngga mudah sih untuk memuji Tuhan dalam masa-masa sulit, atau ketika sedang bad mood. Tetapi ketika kita harus memaksakan diri kita untuk melakukannya, karena puji-pujian akan mengundang hadirat Tuhan ke dalam hidup kita, dan dalam hadirat Tuhan mukjizat terjadi.
4. Ucapan positif dan terima kasih kepada orang lain. Coba daripada nge-bully teman, lebih baik ucapkan kalimat yang membuat dia percaya diri, seperti, “Wah, kamu hari ini terlihat tampan dan semangat ya.” Atau pujian tulus lain yang bisa kamu sampaikan untuk memberi semangat. Bahkan sebuah ucapan terima kasih kepada seseorang, bisa membuat harinya lebih baik loh.
Kita harus menyadari bahwa Tuhan memandang penting setiap perkataan kita, oleh sebab itu firman-Nya berkata bahwa jika kita tidak mengekang atau mengendalikan lidah kita, maka sia-sia semua ibadah yang kita lakukan.
Hari ini, yuk kita periksa lagi setiap perkataan yang terucap, apakah menjadi berkat atau batu sandungan untuk orang lain? Hati-hati dengan lidahmu ya..
Baca juga :
Ini Alasan Kenapa Orang Kristen Harus Jaga Perkataan
Cuma Lewat Perkataan, Kita Bisa Jadikan Hidup Ini Penuh Mujizat Tuhan, Yuk Simak 3 Caranya