Kematian Adalah Bagian Dari Kehidupan
Kalangan Sendiri

Kematian Adalah Bagian Dari Kehidupan

Claudia Jessica Official Writer
      3351

1 Korintus 15:50

Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 49; Kisah Para Rasul 21; Imamat 8-9

Ketika putraku masih kecil, kami tinggal untuk sementara waktu di rumah yang sama dengan Poppa (kakek) dan Nenek, orang tua saya. Alzheimer Poppa sama sekali tidak mengganggu putraku, dan tentu saja tidak menjadi penghalang bagi Poppa untuk mencintai cucunya.

Tetapi, Matthew memiliki hubungan khusus dengan Poppa.  Mereka memiliki dalam roh dan seringkali mereka duduk bersama di sofa, tidak mengobrol, mereka hanya menikmati bisa dekat satu sama lain.

Ketika Matther berusia 5 tahun, Poppa menginggal. Dengan sedih, aku menyampaikan berita ini kepada anak-anak, dengan intensitas yang tenang itu membuat Matthew memiringkan kepalanya ke samping dan bertanya “Jadi Poppa sudah berada di Surga sekarang, kan?”

Ketika aku menjawab ya, dia bertanya “Lalu mengapa kamu bersedih? Surga adalah tempat yang bagus. Aku juga ingin pergi ke sana.”

Entah bagaimana aku bisa meyakinkan Matthew bahwa belum waktunya baginya untuk pergi dan pembahasan selesai disitu waktu itu.

Beberapa hari berlalu, kami tiba di rumah duka. Ketika Matthew melihat Poppa di dalam peti mati, pikiran logisnya mengingat percakapan kami sebelumnya. “Kupikir ibu bilang kalau Poppa sudah berada di Surga.” Matthew menatapku seolah minta penjelasan.

Oke, lalu bagaimana aku harus menjelaskan perpisahan antara tubuh dan roh kepada anak usia lima tahun?

Setelah doa singkatku, muncul jawaban dalam pikiranku. Sejak itu aku telah menulis tentang seluruh kejadian ini dalam sebuah puisi, jadi inilah yang kukatakan, hanya saja, dituliskan dalam bentuk bait-bait:

“Karena tubuh kita tidak diciptakan

Untuk terbang melintasi angkasa,

Dia harus meninggalkan tubuhnya disini,

Untuk bertemu Tuhan secara langsung”

“Bagian dari dirinya yang mencintai kita

Akan hidup dalam kenangan.

Sekarang dia sudah tidak menderita;

Dia sangat bahagia.”

“Tolong pahami bahwa

Hampir dari saat kelahirannya,

Poppa mencintai orang lain dari dekat,

Dan mencintai Tuhan dari bumi.”

“Sekarang Poppa mencintai Tuhan dari dekat

Kupikir dia sedang bersenang-senang.

Dia pergi di sekitar Singgasana,

Berbicara dengan Sang Anak. "

– Dari ibu yang menangis pagi ini, Sharon Norris Elliott ©1996

Sekarang, kami sudah berpisah dengan Poppa selama 18 tahun, dan aku masih mampu melihat kembali kenangan indah tumbuh bersama seorang ayah yang dengan tulus menjalani seluruh hidupnya hingga saat kematiannya. Alkitab menceritakan tentang perlunya kematian jika kita benar-benar berencana untuk pergi ke surga:

Demikianlah pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.

Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan. Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan.

Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah.

Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.

Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.

1 Korintus 15: 42-44, 50.

Orang yang sangat kucintai telah meninggal. Sekuat apa pun kita berusaha untuk melepaskannya, menghadapi kematian orang-orang yang kita kasihi tidak begitu menyakitkan ketika kita menyadari bahwa orang percaya yang meninggal menjalani suatu kehidupan yang jauh lebih baik di Surga daripada yang mereka miliki di bumi.

Kematian mereka adalah kehilangan kita, bukan mereka yang kehilangan. Mereka menerima warisan utama yang hanya bisa didapatkan melalui kematian karena “daging dan darah tidak dapat mewarisi kerajaan Allah.”

Suatu hari, warisan yang luar biasa yaitu, kerajaan Allah juga menanti kita. Sangat luar biasa, kita mati untuk itu!

Hak Cipta © Sharon Elliott, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami