Mazmur 77: 10-12
"Inilah yang menikam hatiku,
bahwa tangan kanan Yang Mahatinggi berubah." Aku hendak mengingat
perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari
zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan
merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 148; Wahyu 4; Ester 1-2
Kadang, waktu kita merasa hidup
sudah cukup nyaman, kita malah merasa BOOM! Kejutan besar datang. Dalam kondisi
itu, sulit buat kita tetap berpikiran positif. Kadang akan muncul pertanyaan seperti ‘Apakah Tuhan benar-benar menginginkanku berada dalam kondisi gak nyaman?’
Contohnya, beberapa minggu lalu
aku menabrak pembatas jalan. Tapi, setelah melewatinya dan memperhatikannya dari cermin, pembatasan itu bangkit kembali.
Pembatas jalan itu seperti melambai ke arahku.
Sepuluh mil kemudian aku dipenuhi
dengan ketakutan dan perdebatan. Jujur saja, aku tak melihat kekacauan yang aku
buat. Lalu aku berhenti dan di sanalah yang sebenarnya terjadi. Mungkin itu terlihat
seperti garis orange dua kaki yang membentang dari belakang ke depan dengan jeep putihku. Aku mengenalinya.
Rasa takut dan kecewa memang muncul dan meninggalkan jejak. Perasaan ini tidak akan pernah hilang.
Mungkin kamu mendengar, merasa
dan melihatnya juga. Seperti mendengar suara terengah-engah di telinga waktu memutar
roda di suatu proyek. Merasa suasana nyaman di tempat kerja. Itu adalah ruang
tanpa sukacita di tengah konflik atau ketidakpastian. Atau di tengah
pertanyaan. Tapi musuh tak pernah terlalu imajinatif dan memakai kekecewaan sebagai penghalang untuk membuat kita lupa.
Tuhan itu peduli. Tuhan gak hanya peduli, Dia ada di sana. Dia bersama kita.
“Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari
hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat
tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.Jika aku terbang dengan sayap
fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga
di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.” (Mazmur 139: 7-10)
Antusiasmu gak bisa ditutupi atau
keyakinan dalam melawan kesulitan dengan kebenaran. Karena akan mudah bagi Daud untuk melipat tikar dan pulang. Tapi Daud tahu Tuhan itu ada.
Mungkin kamu merasa sedang berada
dalam kondisi sulit saat ini. Melelahkan, kewalahan dan berkecil hati. Tapi gak ada benda atau keadaan yang bisa menjangkau tangan Tuhan.
Masalahnya adalah, Yesus menunjukkan
kepada kita bagaimana memerangi keputusasaan di dunia ini. Dia berdoa, mencari,
tunduk kepada otoritas Allah. Dia menyerah pada kegembiraan dan putihnya ruang
kenyamanan. Dan mungkin kamu gak pernah berpikir untuk bertarung dengan cara tidak bertarung.
Mungkin sebagai gantinya, kamu
berjuang keras dan tidur gelisah. Kamu menendang ban. Keputusasaan terjadi
paling banyak saat kita mencoba menangani kekecewaan hidup dengan cara kita sendiri lalu menyerah.
Butuh penyemangat? Kita bisa
melewatinya saat kita meluangkan waktu untuk memikirkan semua pekerjaan yang
sedang dilakukan Tuhan. Sekarang juga. Atau saat kita akhirnya mencapai tempat
dimana kita memutuskan untuk menyerahkan keputusasaan ke tangan kanan Tuhan yang Maha Kuasa.
Karena bahkan di tengah konstruksi
yang berat ini ada pekerjaan besar Tuhan yang sedang berjalan. Roh kita selalu
dalam proses pembangunan. Jadi, mari kita berjuang lebih sedikit dan tunduk lebih banyak, karena Tuhan, tangan kanan-Nya akan memegang kita.
Tuhan beserta kita
Dia melihat kita
Mendengar
Dan peduli
Mari sampaikan doa di bawah ini
dengan penuh kesungguhan dari hatimu.
Bapa, terima kasih karena Engkau sangat memperhatikan setiap rasa stress, kesulitan atau kekecewaan kami. Dalam setiap situasi, Engkau gak pernah meninggalkanku. Tidak untuk sedetikpun. Bantu aku untuk berserah pada otoritasMu yang melihat semua dan masalah yang selalu hadir saat aku tunduk di hadapanMu. Dan semoga aku memercayai Engkau lebih besar lagi. Di dalam nama Yesus. Amin.
Hak cipta 90 Day Fix Her Upper Devotional,
digunakan dengan ijin Cbn.com