Yeremia 29: 11
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku
mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan
bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh
harapan.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 132; Yohanes 9; Yeremia 40-42
Aku mencoba menahan air mataku waktu akan mengantar putra kami.
Dia sudah berusia 28 tahun sekarang dan kami mengantarnya ke ruang detoksifikasi.
Aku pernah mendengar seseorang berkata ‘saat kamu punya anak, kamu perlu memasang hatimu di luar’. Aku percaya dengan kata-kata itu. Hatiku memang serasa ditusuk dalam.
Tapi aku tak mau menyerah. Dia juga tidak. Berkat doa. Berkat kesetiaan Tuhan. Berkat kasih-Nya.
Kamu perlu tahu, sebelum putra kami lahir, aku berdoa supaya
dia tumbuh jadi seorang pemuda yang akan memberitakan firman Tuhan. Dan aku hamil
di minggu yang sama. Tapi aku sering bertanya, “Apakah Engkau yakin kalau putraku akan seperti itu, Tuhan?” Tapi Tuhan selalu berbisik, “Percayalah.”
“Sebab Aku
ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu….) (Yeremia 29: 11)
Lewat ayat ini, Tuhan menyampaikan bahwa bangsa Israel akan
berada di pengasingan selama 70 tahun. Tuhan menjelaskan, “Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel, kepada semua orang
buangan yang diangkut ke dalam pembuangan dari Yerusalem ke Babel: Dirikanlah
rumah untuk kamu diami; buatlah kebun untuk kamu nikmati hasilnya…” (Yeremia 29: 4-6)
Kadang, dalam hidup ini, ada masanya kita akan menghadapi
masa pengasingan, seperti bangsa Israel. Kita gak boleh menyerah selama masa
itu. Karena Tuhan sendiri sudah menjanjikan masa depan dan harapan. Walaupun kita mungkin gak akan menikmatinya di dunia, tapi nanti di dalam surga.
Kakak perempuanku memberi tahu aku untuk tergantung pada kasih
dan kesetiaan Tuhan. Aku bersyukur masa depanku gak bergantung pada apa yang aku lakukan.
Jadi, setelah aku berdiam selama beberapa hari, aku bangkit
dan pergi ke rumah kaca kami. Aku memanen tanaman yang kami tanam, Terong ungu,
tomat merah dan kuning serta paprika orange yang disusun di meja ruang makan kami.
Aku dan suamiku memindahkan pagar portable dan menyimpannya. Lalu aku menyapu teras garasi kami.
Aku mengenal Tuhan dengan cukup baik supaya tahu bahwa masa
depanku akan terungkap jauh berbeda dari yang aku bayangkan. Dia Mahakuasa, Maha
Tahu, Maha Pengasih dan luar biasa. Dia tahu masa depan dan rencana-Nya. Dan aku percaya itu.
Jadi, untuk saat ini, aku terus berjalan. Aku mengolah kebun dan
mencari bibit. Lalu aku percaya.
Bagaimana denganmu? Apa kamu sedang berada di pengasingan saat ini? Mari terus maju. Tenggelamlah dalam kasih Tuhan. Dan percayalah.
Hak cipta Pauline Hylton, digunakan dengan ijin Cbn.com