Yeremia 33: 3
Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan
menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang
tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 134; Yohanes 11; Ratapan 1-2
Anak-anakku selalu suka bertanya. Sebagai balita, mereka bertanya, “Apa itu?” Dan “Kok bisa?”
Seiring bertambahnya usia, pertanyaan mereka berubah. Mereka
mulai bertanya, “Bu, seperti apa sih Tuhan itu? Bagaimana perasaan Tuhan soal
hal ini? Bu, kenapa ibu melarangku melakukan ini tapi ibu sendiri melakukannya?” Pertanyaan terakhir ini benar-benar menusuk.
Sebagai orangtua, aku selalu menjaga hubungan komunikasi kami
terus berjalan dengan baik. Aku dan suamiku bersama-sama mendorong mereka untuk
menanyakan sesuatu kepada kami, yang kadang kala gak nyaman juga, tapi kami
yakin mereka pantas menanyakannya. Hampir semua masa mudaku dipenuhi dengan
rasa takut mengekspresikan pikiranku. Karena itulah aku merasa komunikasi terbuka adalah hal yang sangat penting.
Aku adalah anak yang selalu takut bertanya. Aku takut kalau pertanyaan
bisa mengungkapkan ketidaktahuanku dan aku akan terlihat bodoh. Atau lebih buruk lagi, aku takut mengganggu.
Alih-alih bicara, aku secara konsisten mencekik rasa ingin
tahuku yang juga membuatku bertindak dengan cara yang sama kepada Tuhan. Aku takut menanyakan hal yang salah kepada Dia karena aku gak tahu isi hati-Nya.
Keintiman dengan Tuhan menghasilkan keberanian dan keingintahuan.
Keingintahuan adalah hadiah dari Tuhan untuk mendekatkan hati
kita kepada Dia. Kamu dan aku dirancang untuk menjadi sosok yang ingin tahu, dan pencipta kita punya hasrat untuk tahu lebih banyak.
“Berserulah
kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu
hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.” (Yeremia 33: 3)
Yesus sering mendesak para pengikut-Nya untuk menjadi seperti
anak kecil. Sehingga mereka bisa mengalami pekerjaan Tuhan dengan cara yang luar
biasa. “Biarkanlah anak-anak itu,
janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Matius 19: 14)
Ini gak hanya bicara tentang mujizat, tapi juga berlaku dalam hubungan kita dengan Tuhan.
Bapa kita dengan penuh semangat menanti pertanyaan kita untuk beberapa alasan ini:
1. Untuk membangun keintiman dan koneksi
2. Untuk belajar dan mengalami hati dan sifat-Nya Tuhan sepenuhnya.
3. Untuk menolong kita hidup di dalam Kristus.
4. Dan supaya kita bisa merasakan Kerajaan Surga dalam hidup kita dengan penuh ketakjubkan.
Awalnya sulit untukku mengetahui apa yang harus aku minta
kepada Tuhan. Aku kuatir jika mengajukan pertanyaan yang salah. Tapi Roh Kudus berbicara
kepadamu di masa ini untuk bertanya sama seperti saat anak-anakku bertanya padaku.
Jadi, aku mulai mendengar pertanyaan anak-anakku. Mereka
mungkin terdengar bodoh, tapi aku mulai mengenal sisi Tuhan yang belum pernah aku alami sebelumnya.
Kamu juga menerima undangan yang sama atas panggilan Tuhan.
Dia akan menjawabmu dan memberi tahumu tentang perkara-perkara besar dan hebat
yang belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Itulah janjiNya! Jadi jangan biarkan
rasa takut membuatku tidak mengenal Allah. Biarkan rasa ingin tahumu yang kekanak-kanakan membawaku ke dalam Kerajaan-Nya.
Ajukanlah pertanyaan-pertanyaan ini dan nantikan jawaban-Nya.
Hak cipta Jessica L Wright, digunakan dengan ijin Cbn.com