Ibrani 10:1a
"Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri.”
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 142; Yohanes 19; Zakharia 4-6
Saya tinggal di sebuah komunitas di mana beberapa gereja mempraktikan agama di bawah jubah penghukuman. Mereka punya peraturan yang ketat tentang tata cara berpakaian, atau menghindari orang lain yang tidak seiman atau tidak bisa mengikuti keyakinan mereka.
Belum lama ini saya menghadiri sebuah pemakaman di salah satu gereja mereka. Ini bukan kali pertama saya mengalami keadaan yang mengejutkan atau kesedihan karena menangisi kepergian dari orang terkasih. Namun, saya menjadi lebih sedih ketika menyadari bahwa pemahaman saya tentang dosa dan penerimaan itu tidak jauh berbeda dengan mereka.
Para teolog menyebutnya sebagai kesadaran akan dosa. Kita semua sadar akan dosa yang kita lakukan, sehingga berada di bawah perasaan bersalah. Dengan kata lain, saat itulah kita berpikir kalau apa pun yang kita lakukan adalah hal yang dibenci oleh Tuhan, bahwa kita tidak pantas berada di hadapan Allah. Pikrian negatif itu kemudian berujung pada tindakan. Padahal, kita seharusnya bisa menyeimbangkan hidup kita dengan kasih Tuhan yang tidak terhingga.
Benar, Tuhan membenci dosa. Dosa sendirilah yang memisahkan kita dengan Tuhan. Dan karena itulah Tuhan membencinya. Namun, Yesus datang dan berkata bahwa Dia tidak datang ke dunia untuk mengutuk orang-orang yang berdosa, tetapi untuk menyelamatkan kita semua dari dosa.
Allah tidak membenci dunia, karena itu, Dia menyediakan jalan hidup dan kebebasan untuk kembali kepada diriNya melalui Anak-Nya, Yesus.
Kita semua tahu ini. Namun, kesadaran akan dosa merupakan sebuah wabah yang nyata, yang terjadi di sekitar kita. Saya jatuh dalam perangkapnya di tahun-tahun awal saya. Saya mendapati diri saya berada di ujung jaman, terlepas dari pengetahuan saya tentang kasih, pengampunan, dan rahmat Tuhan.
Ibrani 10:1-3
"Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa."
Kalau kita membacanya dengan cermat, inti dari pasal ini adalah bahwa darah lembu atau kambing jantan tidak mungkin menguduskan kita (membuat kita benar di hadapan Allah). Tetapi coba kembali membaca bagian "...hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya..." dan menggantinya dengan "..tidak lagi punya kesadaran akan dosa"
Ambillah waktu untuk memikirkan apa yang baru saja kita baca. Penulis mengatakan bahwa darah binatang tidak dapat menyempurnakan kita atau menghilangkan kesadaran kita akan dosa. Jadi, bukankah realitas ini bisa diasumsikan bahwa darah Yesus BISA dan MELAKUKAN hal-hal tersebut buat kita?
Ketika membiarkan pikiran kita tertarik pada dosa, kita cenderung menutupi dosa tersebut, sehingga kita hidup di bawah awan rasa bersalah, penghukuman, dan beban agama yang berat. Sementara jika kita membiarkan pikiran ini tertarik kepada Yesus, dan darah-Nya yang berharga akan membersihkan kita dan terus membuat kita benar di hadapan Allah. Kita akan menemukan diri kita berada di bayang-bayang Dia yang mengasihi kita (bukan awan gelap dosa).
Hasilnya? Kita jadi selalu punya dorongan untuk menyenangkan Dia yang sudah menyelamatkan dan membebaskan kita. Jadi ketika ada godaan atau dosa yang mengetuk pintu kita, kita akan langsung bisa menolaknya, sebab kita menyadari apa itu dosa dan mengetahui kebenaran.
Dan jika kita jatuh, Alkitab berkata bahwa Tuhan akan mengampuni dan membersihkan mereka yang bertobat dari kekurangan yang ada pada mereka. Dengan kata lain, Dia akan menghapus dosa itu sendiri.
Saya berharap kita semua ingat bahwa darah Yesus membuat mereka yang mendekati sempurna, dan para pengembah, telah disucikan dan tidak lagi punya rasa bersalah akan dosa. Sebab mereka semua sudah dibebaskan.
Hak Cipta © 2019 Daphne Delay, digunakan dengan izin.