Bernyanyilah Bersama Malaikat Dalam Melewati Pencobaan
Kalangan Sendiri

Bernyanyilah Bersama Malaikat Dalam Melewati Pencobaan

Naomii Simbolon Official Writer
      3150

Ibrani 4:16

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

 

Bacaan Alkitab Setahun :  Mazmur 136; Yohanes 13; Ratapan 4-5

 

Ketika aku bertanya kepada Jim mengenai kanker yang diidapnya, dia tersenyum dengan damai sambil berkata, "Sejauh ini, sangat baik. Tidak kambuh lagi. Dokter katakan bahwa kanker di lidahku sudah hilang."

Sebelum mengganti persneling, Jim sempat ragu-ragu berkata "Aku nggak pernah merasakan kehadiran Tuhan seperti yang ku alami ketika berada di atas meja radiasi."

" Aku menderita claustrophobic dan aku merasa cemas ketika merasa terperangkap. Ketika kamu menjalani radiasi, maka kamu akan diikatmu di atas sebuah meja," lanjutnya sambil menggaruk kepala.

"Mereka mengikatku dengan kencang, kemudian menutupi wajahku dengan topeng plastik dan memastikan ikatanku di meja itu lagi. Para teknisi mulai bepergian dan menutup pintu. Aku sendirian, nggak bisa bergerak sama sekali, persis seperti seorang tahanan. Kemudian aku mendengar bunyi klik yang diikuti dengan suara logam. Disaat itulah aku tahu bahwa proses radiasi baru dimulai,” katanya sambil menatapku dengan pandangan kosong karena terbawa ke dalam ingatannya di masa lalu.

"Aku berhasil melewatinya karena isteriku merekam beberapa lagu pujian penyembahan. Dengan musik penyembahan di ponselku, aku hanya bisa berdoa dan terhanyut dalam musik. Disaat aku melakukan itu, sesuatu yang aneh terjadi,” lanjutnya sambil memegang tangan isterinya.

Kemudian, Jim menyeka air matanya dan berkata, "Aku mendengar suara yang sangat indah, bernyanyi tepat disampingku. Aku nggak bisa melihatnya melalui topengku, tapi aku tahu bahwa Tuhan telah mengirim malaikatNya untuk menjagaku.”

Sekarang, apakah kamu sedang terperangkap dalam sebuah pencobaan?

Kadang, kita merasa seperti Jim, terkurung oleh keadaan kita. Kita menderita secara fisik, mengalami tekanan dalam keuangan dan hubungan yang tegang seakan menyudutkan kita.

Pikiran kita yang mulai melemah mengatakan bahwa kita nggak berdaya, kita sendirian dan tidak ada yang memperdulikan. Keraguan mulai menghantui pikiran kita, kemudian bertanya-tanya, apakah Tuhan peduli atau apakah ada orang yang peduli.

Ketika kita mengalami emosi seperti ini, contohlah Jim. Dia berani menolak untuk menjadi korban dari keadaannya. Dia melakukan satu hal yang bisa dia lakukan yaitu merespon dengan iman. Dia berdoa, menyembah dan menikmati rahmat Tuhan. Ketika dia melakukannya, kehadiran Tuhan menjadi sangat nyata. Seorang malaikat ikut menyembah bersamanya, menyanyikan kemenangan dalam melewati suara dengungan pemancar sinar atau radiasi yang membosankan.

Ketika kesulitan menahan kita, responilah dengan pujian. Ekspresikan kesetiaan Tuhan dan kesanggupan-Nya.

Kita juga bisa mengingatkan diri kita sendiri, tentang gimana Allah mengendalikan setiap detail kehidupan kita, tentang gimana Dia menyediakan kebutuhan kita dan gimana kasihNya nggak pernah padam dan menyerah kepada kita.

Jim belajar untuk membawa hadirat Tuhan ke dalam kesulitannya. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan Jim ketika terikat di atas meja adalah menggunakan senjata rahasianya yaitu menyembah.

Dalam Alkitab, kita bisa membaca tentang Paulus dan Silas yang dipenjara di Filipi. Ketika mereka mempersembahkan pujian mereka, Tuhan membebaskan mereka dari rantai yang mengikat mereka.

Meski demikian, kadang Tuhan tidak selalu membebaskan kita dari masalah kita. Kadang, Dia justru membawa kita melalui sebuah pencobaan.

Seperti kisah Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dimana mereka dibelenggu dengan tali bahkan dilemparkan ke tunggu api. Tapi mereka tetap memilih menghormati Tuhan dibanding bersujud menyembah berhala. Di dalam tungku api tersebut, Tuhan muncul secara pribadi.

Dia menyelamatkan hidup ketiga pria tersebut, dan membebaskan mereka dari belenggu. Melalui pencobaan, Tuhan mengubah mereka.

Doa dan pujian juga membantu Paulus dan Silas , ketiga pria yang dibuang ke dalam tungku api serta temanku, Jim. Nggak peduli seperti apapun kita merasa terjebak, kita tidak terjebak oleh keadaan kita. Responilah janji-janjiNya, dekati tahtaNya dan bebaskan dirimu. Kita juga bisa berdoa, dan mengundang Dia yang bertahta di atas pujian kita kedalam pencobaan kita.

"Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.”(Ibrani 4:16)

Hak Cipta © 2019 Charles W Page M.D., digunakan dengan izin.

 

Ikuti Kami