Bersyukurlah Kepada Tuhan Dengan Sepenuh Hati, Seperti Orang Samaria!
Kalangan Sendiri

Bersyukurlah Kepada Tuhan Dengan Sepenuh Hati, Seperti Orang Samaria!

Naomii Simbolon Official Writer
      3154

Lukas 17:15-16

Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.

 

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 143; Yohanes 20; Zakharia 7-8

Ada sepuluh penderita kusta yang sudah disembuhkan, tetapi hanya satu dari mereka yang kembali untuk memuliakan Allah.  Allah menjelaskan kepada kita bahwa orang yang telah kembali tersebut adalah orang asing yang dibenci.

Kita kerap sekali kehilangan berkat Tuhan karena itu bisa datang melalui seseorang yang berbeda pendapat dengan kita.

Aku pernah diminta bekerja di bagian komite pengarah di sebuah KKR yang diadakan oleh Billy Graham Evangelistic Association. Yang kotbah waktu itu adalah seorang penginjil bernama Grady Wilson.

Aku sudah diselamatkan dan bertumbuh di dalam Kristus dalam sebuah pembaharuan karismatik yang terjadi di gereja pada akhir abad terakhir yang lalu. Salah satunya hal penting dalam iman kita adalah percaya pada babtisan Roh Kudus.  Kemudian, salah satu temanku yang menghadiri gerejaku mendapatkan info tentang keterlibatanku dalam acara KKR tersebut.  Dia kemudian berkata kepadaku, "Aku tidak akan terlibat  dengan mereka, bahkan mereka nggak percaya kepada baptisan Roh Kudus," katanya.

Saat itu aku masih anak muda Kristen dan itu membuatku terkejut. Aku mulai keberatan dengan  keterlibatanku dalam acara KKR tersebut. Tapi, meskipun aku ragu, apa yang dikatakan temanku itu tidak bisa aku terima  dan aku tetap lanjut melayani dalam komite tersebut.

Hasilnya aku mendapatkan pengalaman yang membuatku belajar banyak.

Dalam hubungan menjangkau mereka  yang terhilang, hal tersebut adalah pengalaman yang sangat indah. Orang-orang di tim Billy Graham lebih ahli mengenai penginjilan dari saya.

Aku belajar bahwa aku membutuhkan orang-orang yang berbeda pandangan denganku. Perbedaan  teologi hampir membuatku kehilangan  pengalaman yang mengubah hidupku.

Luar biasa, Tuhan menggunakan orang-orang yang memiliki kepercayaan yang berbeda dengan kita. Salah satu tema dari Ayat Alkitab di atas mengatakan bahwa Tuhan menggunakan orang yang tidak selalu sama dan berbeda jauh secara teologi.

Tentu saja, teologi kita sesuatu yang penting, tetapi apakah itu cukup signifikan  untuk memisahkan kita kecuali itu melibatkan dasar keselamatan kita atau jelas-jelas menyimpang dari kebenaran Firman Allah?

Kamu mungkin pernah mendengar tentang pendeta yang berdiskusi dengan Tuhan tentang bekerja sama dengan gereja lain.

Dia berkata kepada Tuhan, "Aku tidak tahu apakah saya setuju dengan semua yang mereka lakukan."  Kemudian Tuhan menjawab, " Aku tidak selalu setuju dengan semua yang kamu lakukan, namun Aku masih terus bekerja bersamamu."

Paulus mengajarkan kita dalam kitab Roma 12:4-5,

"Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."

Ketika kita memisahkan diri kita dari keluarga Allah, maka itu artinya kita sedang merusak tubuh Kristus  dan kehilangan sebagian dari karakter Tuhan.

Santo Augustine pernah berkata, bahwa "Dalam esensi kesatuan, dalam non-esensi kebebasan, dalam segala hal kebaikan hati."

Orang Samaria yang bersyukur tersebut mengungkapkan kepada kita bahwa mengasihi Allah dibuktikan dengan rasa syukur dalam hati kita dan itu lebih dari kebenaran teologis yang kita tahu.

Tuhan, nyatakanlah kepada kami kebutuhan kami akan orang lain di dalam Tubuh Kristus. Bukalah mata kami untuk melihat bahwa ketika kami tidak menerima semua suadara-saudari kami, itu berarti kami tidak melihat Engkau secara utuh. Seperti orang Samaria yang dibenci, berikanlah kami hati yang terus bersyukur. 

Hak Cipta © 2019 Ken Barnes, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami