Lukas 17:15-16
Seorang
dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan
Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 143; Yohanes 20; Zakharia 7-8
Ada sepuluh penderita kusta
yang sudah disembuhkan, tetapi hanya satu dari mereka yang kembali untuk
memuliakan Allah. Allah menjelaskan
kepada kita bahwa orang yang telah kembali tersebut adalah orang asing yang dibenci.
Kita kerap sekali kehilangan
berkat Tuhan karena itu bisa datang melalui seseorang yang berbeda pendapat dengan kita.
Aku pernah diminta bekerja di
bagian komite pengarah di sebuah KKR yang diadakan oleh Billy Graham
Evangelistic Association. Yang kotbah waktu itu adalah seorang penginjil bernama Grady Wilson.
Aku sudah diselamatkan dan bertumbuh
di dalam Kristus dalam sebuah pembaharuan karismatik yang terjadi di gereja
pada akhir abad terakhir yang lalu. Salah satunya hal penting dalam iman kita adalah
percaya pada babtisan Roh Kudus.
Kemudian, salah satu temanku yang menghadiri gerejaku mendapatkan info
tentang keterlibatanku dalam acara KKR tersebut. Dia kemudian berkata kepadaku, "Aku
tidak akan terlibat dengan mereka, bahkan mereka nggak percaya kepada baptisan Roh Kudus," katanya.
Saat itu aku masih anak muda Kristen
dan itu membuatku terkejut. Aku mulai keberatan dengan keterlibatanku dalam acara KKR tersebut.
Tapi, meskipun aku ragu, apa yang dikatakan temanku itu tidak bisa aku terima dan aku tetap lanjut melayani dalam komite tersebut.
Hasilnya aku mendapatkan pengalaman yang membuatku belajar banyak.
Dalam hubungan menjangkau
mereka yang terhilang, hal tersebut adalah
pengalaman yang sangat indah. Orang-orang di tim Billy Graham lebih ahli mengenai penginjilan dari saya.
Aku belajar bahwa aku membutuhkan orang-orang yang berbeda pandangan denganku. Perbedaan teologi hampir membuatku kehilangan pengalaman yang mengubah hidupku.
Luar biasa, Tuhan menggunakan
orang-orang yang memiliki kepercayaan yang berbeda dengan kita. Salah satu tema
dari Ayat Alkitab di atas mengatakan bahwa Tuhan menggunakan orang yang tidak selalu sama dan berbeda jauh secara teologi.
Tentu saja, teologi kita
sesuatu yang penting, tetapi apakah itu cukup signifikan untuk memisahkan kita kecuali itu melibatkan
dasar keselamatan kita atau jelas-jelas menyimpang dari kebenaran Firman Allah?
Kamu mungkin pernah mendengar
tentang pendeta yang berdiskusi dengan Tuhan tentang bekerja sama dengan gereja lain.
Dia berkata kepada Tuhan,
"Aku tidak tahu apakah saya setuju dengan semua yang mereka
lakukan." Kemudian Tuhan menjawab,
" Aku tidak selalu setuju dengan semua yang kamu lakukan, namun Aku masih terus bekerja bersamamu."
Paulus mengajarkan kita dalam kitab Roma 12:4-5,
"Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain."
Ketika kita memisahkan diri
kita dari keluarga Allah, maka itu artinya kita sedang merusak tubuh
Kristus dan kehilangan sebagian dari karakter Tuhan.
Santo Augustine pernah
berkata, bahwa "Dalam esensi kesatuan, dalam non-esensi kebebasan, dalam segala hal kebaikan hati."
Orang Samaria yang bersyukur
tersebut mengungkapkan kepada kita bahwa mengasihi Allah dibuktikan dengan rasa syukur dalam hati kita dan itu lebih dari kebenaran teologis yang kita tahu.
Tuhan, nyatakanlah kepada kami kebutuhan kami akan orang lain di dalam Tubuh Kristus. Bukalah mata kami untuk melihat bahwa ketika kami tidak menerima semua suadara-saudari kami, itu berarti kami tidak melihat Engkau secara utuh. Seperti orang Samaria yang dibenci, berikanlah kami hati yang terus bersyukur.
Hak Cipta © 2019 Ken Barnes, digunakan dengan izin.