Dengan Kuasa Tuhan, Kita Mampu Melihat Jauh Melebihi Harapan Kita!
Kalangan Sendiri

Dengan Kuasa Tuhan, Kita Mampu Melihat Jauh Melebihi Harapan Kita!

Contasia Christie Official Writer
      617

Matius 6:22

"Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu."

 

 

Bacaan Artikel Setahun : Mazmur 74; Roma 2; Bilangan 31-32

"Ya Tuhan, aku kagum padaMu malam ini."

Kata-kata pujian ini dipenuhi dengan rasa terima kasih ketika aku  memandang kilau danau dan  langit biru yang cerah yang  bertemu di  kaki langit.

Pohon-pohon itu berpakaian hijau dan subur.  Lubang kayu pada pohon yang unik membentuk sebuah sejarah yang penuh misteri. Duniaku berubah dalam waktu 30 jam - setelah memakai kacamata selama 50 tahun. Operasi katarak menggantikan penglihatanku tiga kali lipat lebih jernih. Aku kagum bahwa aku bisa melihatdengan penglihatan jauh lebih baik dari sebelumnya, dan untuk doaku yang dijawab.

Ketika operasi sudah selesai, dan para perawat menyemangatiku untuk pulih, aku menangis dan berteriak, "Aku sudah bisa melihat!"

Lima menit setelah operasi, dan melihat melalui kabut lensa baru, pelan-pelan aku bisa melihat huruf-huruf dengan jelas. Lalu pada pemeriksaan berikutnya, dokter bahkan nggak percaya bahwa aku sudah bisa melihat dengan jernih.

Dia berkata, "Hanya dengan kekuatan doa."

Doaku memang Tuhan jawab bahkan melampaui segala harapan yang di dalam pikiranku.

Seorang lelaki buta bernama Bartimeus duduk di tepi jalan dan berseru kepada Yesus, "Kasihanilah Aku!" lalu Yesus bertanya, "Apa yang engkau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Lalu Bartimeus menjawab, "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (Markus 10:46-52; Matius 20:29-33; Lukas18:41)

Dalam hal ini Yesus sama sekali nggak bertanya kepada orang buta itu, "Mengapa kamu ingin melihat?"

Tetapi sebaliknya, Yesus malah bertanya   apa yang bisa Dia lakukan untuk melayaninya.

Sebelum aku melakukan operasi, perawat anestesi bertanya kepadaku, "Apakah yang kamu mau untuk kulakukan untukmu?"

Dia nggak bertanya, mengapa saya membutuhkan bantuannya. Dia hadir di sana untuk membuatku nyaman.

Jangan salah paham dulu ya, mengapa aku berkata kalimat ini sangat kuat karena kadang-kadang kita hanya memberi perhatian kepada kebutuhan dan perasaan kita sendiri daripada melayani Tuhan atau orang lain.

Aku tahu bahwa ada orang-orang yang nggak memiliki hasil positif dengan operasi katarak bahkan ada beberapa orang juga yang memiliki penyakit tetapi tidak dapat disembuhkan.

Aku harus membuat keputusan yang penting untuk kedua orang tuaku sambil aku bertanya kepada Tuhan, "Mengapa Engkau memberikan pemulihan kepadaku dan bukan kepada mereka?"

Inilah alasan  kata “mengapa” itu lebih memberi penekanan kepada aku dibanding Tuhan.

Aku ingin melihat kerinduan Tuhan dalam hidupku dengan penglihatan yang sangat jelas ini bukan melalui lensa yang kabur. Tuhan mengajariku untuk melangkah melampaui alasan mengapa aku harus mencapai sesuatu. Ada kekuatan dibalik kata 'Apa'.  Yesus bertanya kepadaku, apa yang  kumau untuk Dia lakukan bagiku, dan aku perlu bertanya kepada Yesus, apa yang Dia mau untuk kulakukan bagiNya.

Mencari alasan apa tadi membuatku menemukan semangat baru dan semangat untuk menjalani kehendakNya dalam hidupku.

Penglihatan fisikku sudah dipulihkan, visi kerohanianku pun semakin dalam. Roh Kudus membawaku dalam sebuah perjalanan untuk menemukan pertanyaaan, "Tuhan, apa yang aku bisa lakukan untukMu." Bukan 'mengapa.'

Aku tertawa ketika mengingat betapa seringnya aku bertanya kepada orangtuaku, "Mengapa?"

Aku pikir kedewasaan rohani mengajarkan kita, kapan harus mengganti kata 'mengapa' dengan 'apa.'

"Mata orang-orang yang melihat tidak lagi akan tertutup, dan telinga orang-orang yang mendengar akan memperhatikan. Hati orang-orang yang terburu, nafsu akan tahu menimbang-nimbang, dan lidah orang-orang yang gagap akan berbicara jelas." (Yesaya 32:3-4)

"Jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Matius 6:22)

Oh, betapa aku ingin mata rohaniku terbuka untuk melihat Yesus!

Yesus, kami kagum padaMu. Tolong gantikan lensa jiwa kami yang kabur dengan visimu yang jelas dan melakukan apa yang Engkau kehendaki untuk kami lakukan.

 

Hak Cipta 2019 Cheryl Crofoot Knapp. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami