Matius 25:13
Karena itu,
berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya.
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 80; Roma 8; Ulangan 7-8
Suami saya selalu yang paling pertama bangun pagi. Tapi saya, saya akan selalu mengatakan saya bukan orang pagi atau malam - saya adalah orang siang.
Namun, ketika Allah memberi kesan dalam hati saya untuk menulis buku, kami memiliki tiga anak kecil pada waktu itu dan karena saat saya menjatuhkan diri ke tempat tidur dalam keadaan kelelahan setiap malam, saya menemukan waktu sendirian yang terbaik adalah lebih pagi sebelum anak-anak saya bangun. Awalnya, itu adalah tantangan besar. Tetapi pada pagi hari yang malas ketika tubuh saya berbicara sangat keras kepada saya, roh saya akan berkata, “Kamu tahu betapa kamu sangat mencintai waktu seperti ini untuk bersama dengan Tuhan…”, dan itu benar, jadi bertentangan dengan keinginan tubuh, saya akan menarik diri saya keluar dari tempat tidur dan langsung ke teko kopi.
Saya sekarang telah bangun lebih pagi selama hampir 20 tahun. Semua teman dan keluarga kami mengetahui hal ini tentang kebiasaan suami saya dan saya. Jadi, seorang teman pelayanan baru-baru ini terkejut ketika dia menjemput kami di hotel kami dan mengetahui bahwa kami ketiduran hingga jam 7:00 pagi itu! Kami tertawa dan menyalahkan tirai yang gelap, tetapi ada suatu hubungan spiritual di sini.
Yesus berkata (tentang kedatangannya),
“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba." Markus 13: 32-33
Sama seperti tirai gelap kamar hotel kami, dunia sedang mengalami ketenangan spiritual. Yesus tahu ini akan terjadi dan karenanya bersikukuh dalam memberikan peringatan:
“Jadi kalian harus berjaga-jaga dan waspada, sebab kalian tidak tahu
kapan waktunya.” Markus 13:33 (Versi
Alkitab Kabar Baik – BIS)
Dia tidak merujuk pada tidur secara harfiah ketika dia menyuruh kita untuk tetap terjaga. Kata tersebut di sini menunjukkan perhatian. Dengan kata lain, untuk berhati-hati dan sadar akan kedatangan Kristus.
Saya mendengar seorang hamba Tuhan menggunakan ilustrasi bagaimana menggunakan teropong pada senapan sebagai contoh yang baik tentang bagaimana tetap siaga (hati-hati dan waspada). Dia mengatakan setiap senjata memiliki lekukan di bagian atas untuk membantu mata kamu fokus pada target. Lekukan itu mewakili salib Yesus. Jika pandangan kamu terfokus pada salib, dengan kekekalan sebagai target, kamu tidak akan melewatkan kedatangan-Nya.
Yesus menggunakan ilustrasi tentang seorang musafir. Dia berkata,
“Dan halnya sama seperti seorang yang
bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada
hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu
supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu
bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau
larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu
didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada
semua orang: berjaga-jagalah!" Markus 13:
34-37
Jika teman kita mengetuk kamar hotel kita pada pukul 5:30 pagi, dengan asumsi kita bangun seperti biasanya, kita semua akan terkejut menemukan diri kita masih tidur. Saya berdoa tidak ada di antara kita yang akan terkejut ketika itu ketika Yesus datang kembali, mengusap kantuk dari mata kita, berusaha keluar dari keadaan setengah sadar.
Tidak, marilah kita semua waspada dan sadar
akan waktu Tuhan. Berfokus kepada hadiah
yaitu Yesus sendiri, dengan salib sebagai panduanmu dan kamu tidak akan ditemukan sedang tidur.
Hak Cipta © 2019 Daphne Delay, digunakan dengan izin.