Keluaran 32:4
Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir!"
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu37[/kitab]; [kitab]kisah9[/kitab]; [kitab]kelua23-24[/kitab]
Pengalaman
yang diberikan Tuhan hanyalah suatu pertemuan jika kita tidak mengizinkannya
untuk diterjemahkan menjadi peristiwa yang mengubah hidup. Tuhan memberi kita itu
untuk mengubah hidup kita. Ketika kita membiarkannya terjadi, hal-hal tersebut menjadi pengalaman transformasional.
Dalam
Keluaran 24:9-11, 70 penatua Israel, Harun, Nabub, Abihu, Musa, dan Yosua
melihat Allah dan mereka makan dan minum bersama-Nya. Alkitab juga menyatakan bahwa Allah tidak membunuh mereka (yang merupakan hal yang baik).
Ini adalah momen yang fantastis bagi mereka. Pengalaman ini seharusnya mengubah kehidupan mereka. Sedihnya, kehidupan 70 tua-tua, Nabub, Abihu, dan bahkan Harun pun tidak berubah secara radikal.
Kita tahu
dari membaca Keluaran 32:1-4, orang-orang meminta agar dewa emas dan anak lembu emas dibuat untuk mereka sembah. Tidak satu pun dari orang-orang ini yang berdiri
menentang orang-orang, agar mereka tidak berbuat dosa. Pengalaman di Gunung
Sinai diberikan oleh Tuhan untuk mengubah orang-orang ini menjadi pemimpin sejati, bukan hanya pria dengan gelar.
Tetapi
sebelum kita dengan keras menghakimi orang-orang ini, kita harus ingat, itu
sama benarnya bagi kita hari ini seperti halnya bagi mereka. Tuhan memberi kita
pengalaman yang potensial mentransformasikan dan kita, kadang-kadang, tidak mengizinkannya mengubah kita.
Kita
berjalan melangkah, seolah-olah datang dari gunung, berpikir bahwa itu adalah
wahyu yang hebat dan segera mulai berpikir, "Mau makan apa ya siang ini?" Atau, "Apa ya yang mau dilakukan setelah gereja?"
Beberapa
orang Kristen menjadi pecandu pengalaman. Mereka adalah orang-orang yang bergerak
dari satu peristiwa ilahi ke peristiwa ilahi berikutnya, selalu mencari
kejadian yang lebih besar dan lebih baik. Mereka mendapatkan pengalaman itu, tetapi dengan segera mereka jatuh dalam dosa.
Mereka tidak mengizinkan pengalaman dengan Tuhan ini untuk mengubahnya menjadi gambarTuhan. Mereka tidak membiarkan diri mereka diubahkan - untuk lebih dekat kepada Tuhan dan untuk melakukan pekerjaan pelayanan dimana mereka dipanggil. Padahal di sinilah kita semua menemukan kepuasan sejati dalam Tuhan.
Baca Juga:
Kita semua
harus membiarkan pertemuan ini mengubah kita. Kita melakukan ini dengan
bertanya kepada Tuhan, "Apa tujuan khusus-Mu bagi kami untuk memiliki
pengalaman ini?" Kemudian, kita perlu merenungkan tujuan itu. Akhirnya,
kita harus meminta Tuhan untuk membantu dan memungkinkan transformasi terjadi hidup kita.
Tuhan Yesus
telah memilih kita masing-masing untuk menjadi umat-Nya dan Ia ingin mengubah
kita menjadi imamat kerajaan, Bangsa Suci, yang akan mengubah dunia dalam nama-Nya.
Oleh: Richard Spangler / CBN.com
Kerinduan Hati Tuhan Saat Ia Menjumpai Kita adalah Hidup Kita Diubahkan dan Kita Makin Hari Makin Serupa dengan Kristus