Bersukacita di Tengah Pencobaan, Apakah Mungkin?
Kalangan Sendiri

Bersukacita di Tengah Pencobaan, Apakah Mungkin?

Lori Official Writer
      8216

Yakobus 1: 2-3

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal29[/kitab]; [kitab]Kolos2[/kitab]; [kitab]IITaw16-17[/kitab]

Dulu aku berpikir kalau jadi seorang Kristen itu bicara soal tantangannya, mulai dari penderitaan, hidup penuh kekecewaan dan berjuang melalui kesulitan. Tapi saku kembali menyadari sesuatu yang sangat berharga, tepatnya tahun lalu, karena Tuhan mengajarku tentang Yakobus 1: 2-4 yang berisi pesan supaya kita tetap bertekun dalam setiap ujian iman kita. Karena dengan itulah ketekunan kita dalam iman bisa menyelesaikan semua pekerjaan kita. Supaya kita menjadi sempurna dan utuh dan tidak kekurangan suatu apapun.

Jangan pernah mengeluhkan penderitaan kita karena Tuhan punya tujuan melalui itu. Salah satunya adalah untuk membentuk kita menjadi pribadi yang semakin dewasa dalam Kristus dan tidak kekurangan apapun.

Dalam 2 Korintus 8: 2, Paulus menuliskan bahwa, “Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.” Disebutkan bahwa sekalipun kita menderita tapi sukacita yang berasal dari Tuhan diam atas kita. Memang sukacita itu tidak mengubah keadaan, tapi dia mengubah respon kita atas masalah yang ada.

Sukacita adalah buah roh. Ini adalah salah satu dari karakter Roh Kudus (baca Galatia 5: 22 & Yesaya 61: 3). Bagaimana denganmu? Apakah kamu adalah pembawa sukacita atau penderitaan? Bagaimana orang menggambarkan pribadimu? Apakah mereka akan mengatakan kalau kamu adalah sahabat yang bisa meringankan kondisi mereka atau justru menambah beban mereka? Bersukacita tidak sama dengan berbahagia. Kebahagiaan bergantung pada hal-hal lahiriah, sementara sukacita timbul dari dalam hati.

Dengan sukacita, kita bisa merasakan kelegaan dan kepuasaan di tengah masa-masa sulit. Kita bisa bersukacita dan memuji Tuhan karena mengingat perbuatan-Nya yang ajaib dan besar atas hidup kita. Tapi tantangannya adalah seberapa besar sukacita kita ketika menghadapi masalah? Undanglah Roh Kudus untuk menghibur dan menguatkanmu ketika sukacita itu seolah hilang.


Kebahagiaan bergantung pada hal-hal lahiriah, sementara sukacita timbul dari dalam hati

Ikuti Kami