Mazmur 68: 5
Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di
kediaman-Nya yang kudus
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal19[/kitab]; [kitab]Efesu2[/kitab]; [kitab]Pengk3-5[/kitab]
Billy adalah
seorang pemuda yang tumbuh dengan keras. Dia berasal dari keluarga miskin dan diharuskan
bekerja sejak masih kecil. Dia adalah yang hampir tak pernah mengenali ayahnya. Karena itulah Billy belajar menjadi pria dari paman dan kakeknya.
Ibunya suka
membacakan Alkitab untuknya dan mencoba mengantikan posisi sang ayah karena hanya
itulah yang bisa dilakukannya sebagai orangtua tunggal. Dia mencoba melakukan yang
terbaik. Dari antara semua hal yang ada di dunia, Billy suka sekali dengan musik. Karena itulah dia selalu tak sabar berangkat ke gereja setiap hari Minggu.
Pada suatu
Minggu, pemimpin paduan suara meminta siapa saja yang mau bernyanyi supaya datang dan bergabung. Dia pun segera maju mendapatkan kesempatan tersebut.
Belakangan,
Billy melakukan sebuah pertemuan singkat dengan ayahnya. Pertemuan itu bahkan bisa
terjadi karena Billy sendiri yang berinisiatif menghubungi sang ayah. Tahun demi
tahun pun berlalu sampai dalam satu titik sebuah peristiwa bersejarah terjadi dalam
hidup Billy. Dia dan istrinya baru menyambut putri pertama mereka. Hatinya dipenuhi dengan cinta dan ucapan syukur kepada Tuhan.
Ada muncul satu
harapan dalam hatinya, yaitu supaya putrinya bisa mengenal kakeknya dan ayahnya.
Karena itulah dia mencoba menghubungi kembali sang ayah untuk menyampaikan
kabar dan mengundangnya datang. Sampai akhirnya kunjungan singkat sang ayahpun
terjadi. Minggu demi minggu, hati Billy masih terus dipenuhi dengan kebahagiaan atas kehadiran putrinya tercinta.
Lalu di
suatu waktu, Billy dan keluarga berlibur ke rumah sang ayah. Tentu saja Billy berpikir
kalau sang ayah akan senang melihat cucunya. Lalu Billy pun meminta waktu supaya
sang ayah bisa datang bertemu. Sayangnya, sang ayah tak bisa memenuhi janji karena
alasan sibuk. Billy pun kembali berusaha menawarkan hari lain kepada sang ayah,
namun kali ini sang ayah sama sekali tidak tertarik dan tidak berniat untuk bertemu dan melihat cucunya.
Saat itu,
Billy benar-benar merasa sangat hancur hati. Timbul kemarahan besar dalam
dirinya. Dia merasa telah menjadi seorang anak yang tertolak sejak kecil dan
bahkan anaknya pun mengalami hal yang sama. Lalu dengan amarah yang sangat,
Billy menyampaikan kepada sang ayah, “Sepanjang hidupku, kau sudah menolakku.
Aku menderita karena kau bukan karena kesalahanku sendiri. Sekarang kau menolak
putriku. Aku tidak akan pernah membiarkannya bertanya kepada ‘Kenapa kakeknya tidak
mencintainya.’ Tidak akan. Mulai hari ini, aku tidak akan memberimu lagi kesmepatan untuk menolaknya. Kau mau ditinggalkan sendiri? Kau sudah menerimanya!”
Itu adalah momen
terakhir mereka berbicara. Beberapa saat lamanya Billy merasakan kekecewaan yang
mendalam, dia menangis dan sakit hati. Dia bukan hanya besar tanpa sosok ayah, tapi
putrinya juga akan tumbuh besar tanpa kasih sayang seorang kakek. Kehilangan itu terlalu berat untuk ditanggung.
Billy berusaha
menghadapi semua rasa kecewa itu di dalam sebuah toilet. Tapi saat dia perlahan
mengangkat kepalanya dan berhadapan langsung dengan bayangan rasa sakit di cermin. Pada saat itu, di tengah keputusasaannya, Tuhan berbicara dalam hatinya:
“AnakKu, katanya, Akulah Bapamu. Cintaku bagimu tak
akan tergoyahkan. Aku selalu ada untukmu. Saat kau bernyanyi di paduan suara,
Aku ada di sana. Saat kau hanyut dalam keraguan, Aku membimbingmu. Saat kau dan
timmu memenangkan kejuaraan bola Basket kota, Aku hadir bersorak untukmu. Dan
saat putrimu, yang Aku ciptakan, lahir, Aku ada di sana bersukacita bersamamu. AnakKu, Aku selalu bersamamu.”
Dia
melanjutkan, “Ayah duniawimu mungkin sudah
mengecewakanmu, tapi anakKu, di sini di surga kau punya seorang ayah, dan Dia mengasihimu.
Tenang dan damailah dalam menerima kenyataan ini anakKu.”
Sejak hari itu, Billy selalu mengucapkan doa khusus setiap kali Hari Ayah kepada Allah Bapa Surgawi yang selalu mengasihinya.
Sekalipun ayah duniawi kita mengecewakan, kita masih punya Bapa Surgawi yang
selalu mengasihi kita