Yohanes 17: 3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau,
satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau
utus.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal12[/kitab]; [kitab]Galat1[/kitab]; [kitab]IRaja5-6[/kitab]
Ayat Alkitab
di atas disampaikan ketika Yesus bersama murid-murid-Nya untuk yang terakhir
kalinya sebelum Dia disalibkan. Yesus memang sudah mempersiapkan mereka dan Dia
hanya tinggal berdoa bagi mereka. Tapi tahukah kamu kalau sebenarnya para murid
tak tahu persis soal apa yang disampaikan Yesus kepada mereka pada saat itu. Mungkin
kalau bisa kita ucapkan dengan kalimat sederhana, mereka mungkin bilang ‘Apa
sih maksud Yesus ini?” Mereka baru mengerti setelah kematian-Nya dan juga momen Pentakosta ketika mereka menerima Roh Kudus.
Kisah murid-murid
ini persis sama sepertiku. Bayangkan, aku sudah berusia 50 tahun sekarang. Itu
artinya aku sudah melewati separuh hidupku. Tapi mendapati kalau sebagian besar
waktuku habis hanya untuk membayar tagihan, membesarkan anak, melayani,
bekerja. Bukan berarti semua hal yang kulakukan ini nggak penting. Hanya saja waktu
aku memikirkannya kembali, aku merasa kehilangan sesuatu. Aku kembali memikirkan tentang suamiku. Kami sudah melewati pernikahan selama 35 tahun.
Tentu saja aku
mengenalnya jauh lebih dari siapapun di dunia ini. Aku tahu kapan dia mulai frustrasi
dan kapan aku bisa membuatnya senang. Tapi aku sering bertanya-tanya apa yang sedang
dia pikirkan. Untuk hal ini, aku bahkan sering menduga-duga. Aku sama sekali nggak
tahu apa yang dipikirkannya karena aku tidak terlalu tahu sepenuhnya tentang dia. Misalnya, aku nggak terlalu yakin dengan warna kesukaannya.
Jika suamiku
saja belum sepenuhnya bisa aku kenali, bagaimana jadinya dengan Tuhan? Sama seperti
saat murid-murid-Nya hanya diam dalam bingung ketika Yesus menyampaikan hal-hal
soal kerajaan surga. Gimana kalau kita coba menanyakan Tuhan bagaimana Dia menciptakan
lebah? Tentu hal itu memakan banyak waktu ya. Atau, coba tanya kapan sih Tuhan merasa senang atau sedih?
Satu-satunya cara kita mengenal Tuhan
adalah melalui Yesus. Dia membuka pintu surga dan tabis Bait Suci terbelah dua.
Karena itulah Yohanes 17: 3 mengatakan kepada kita bahwa “…hidup yang kekal
itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan
mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”
Nggak peduli dimanapun kamu tinggal. Apapun pendidikanmu atau bagaimana hidupmu. Yang kita perlukan dalam hidup hanyalah Dia yaitu Yesus. Karena itu marilah turut serta dalam penderitaan-Nya (Filipi 3: 10-11).
Mengenal Tuhan adalah pintu bagi kita untuk menata hidup menjadi pribadi
yang lebih baik