Belajar Dari Kisah Seorang Ayah Yang Tak Sempurna Yang Bersandar Pada Bapa Yang Sempurna
Kalangan Sendiri

Belajar Dari Kisah Seorang Ayah Yang Tak Sempurna Yang Bersandar Pada Bapa Yang Sempurna

Puji Astuti Official Writer
      7342

Lukas 15:11-12

Yesus berkata lagi: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-laki. Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

Bacaan Alkitab Setahun  [kitab]Amsal17[/kitab] ; [kitab]Galat6[/kitab] ; [kitab]IITaw6-7[/kitab]

Menjadi seorang ayah itu butuh proses - tidak ada yang sempurna, seorangpun tidak. Saya sendiri mengalami ini - sekalipun anak tertua saya kini berusia 33 tahun! Saya berdoa agar Rebekah (anak pertama kami) memiliki kesabaran lebih, karena dia menjadi sarana saya untuk praktek. Seringkali saya melakukan trial and eror (mungkin dia menyebutnya teror!), demikianlah saya belajar menjadi seorang ayah. Sering saya bertanya, "Apakah saya terlalu kaku?" "Apakah saya seimbang dalam disiplin dan bersenang-senang?" Untungnya, Tuhan mengisi jurang dari ketidaktahuan saya. Anugerah-Nya yang menyatukan keluarga kami. Ketidak sempurnaan saya sebagai seorang ayah terus membuat saya bergantung pada Bapa saya yang di Sorga. 

Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang ayah dengan dua orang anak. Jadi,kita tahu dari perumpamaan ini, si ayah itu, sama seperti kita semua, seorang ayah yang tidak sempurna. Tidak diragukan lagi dia mencoba yang terbaik yang dia bisa. Tetapi tekanan untuk membesarkan dua anak laki-laki yang berbeda sangat nyata dan terlihat. Suatu hari dia menghadapi tantangan bagaimana meresponi anaknya yang terkecil yang tidak menghormatinya dan menuntut hak warisannya. Ayah itu memutuskan untuk memberikan warisan kepada kedua anaknya, tapi tahu bahwa kemungkinan besar keduanya belum siap. Ini terlihat seperti kesalahan besar dalam mendidik anak - hasilnya keputusan itu membawa anak yang bungsunya kembali kepada Tuhan. Ayah yang tidak sempurna percaya kepada Tuhan untuk mengerjakan rencana-Nya yang sempurna. 

Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. Tetapi aku ini akan menunggu-nunggu TUHAN, akan mengharapkan Allah yang menyelamatkan aku; Allahku akan mendengarkan aku! (Mikha 7:6-7)

Apakah kamu merasa tidak mampu menanggung kepercayaan sebagai seorang ayah (atau ibu-red)? Hari demi hari membutuhkan energi untuk mengasihi dan memimpin buah hatimu, jauh lebih besar dari yang kamu bayangkan.  Satu hal yang pasti: kamu tidak bisa menjadi yang terbaik tanpa belajar dari yang terbaik. Sendiri kamu mungkin bisa menjadi ayah yang lebih baik dari yang lain, tetapi dengan bantuan orang lain kamu akan bisa menjadi ayah yang lebih baik dari kebanyakan orang. Jadi, undanglah tiga ayah lain untuk minum kopi dan diskusikan sebuah buku dan beberapa ayat tentang mendidik anak. Bukalah dengan membuka diri tentang kelemahanmu sebagai seorang ayah. Seorang ayah yang tidak sempurna belajar dari ayah yang tidak sempurna lainnya. 

Di atas segalanya, sebagai seorang ayah jasmani yang tidak sempurna kita bersandar kepada Bapa kita di Sorga yang sempurna. Dia menerima usaha kita yang terbaik dan melaksanakan kehendak-Nya. Dia menanggung kelemehan kita dan membuat kita kuat di dalam Dia. Ketidaksempurnaan kita bukanlah alasan untuk tidak mengalami kemajuan sebagai orangtua. Keta terus belajar. Kita meminta maaf kepada anak-anak kita. Kita berdoa bagi anak-anak kita. Kita bermain dengan anak-anak kita. Ketika kita jujur tentang apa yang menjadi ketakutan dan pergumulan kita, maka kita menciptakan sebuah lingkungan yang terbuka untuk berkomunikasi. Seorang ayah gagal ketika mereka berhenti, tetapi mereka berhasil ketika mereka tetap terhubung dengan anak-anaknya dan dengan Kristus. Menjadi ayah bukanlah untuk mereka yang hatinya lemah, tetapi untuk mereka yang hatinya penuh iman. 

Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia. ~ Mazmur 103:13

Doa : Bapa di Sorga, jaga aku agar tetap berada dalam proses untuk menerima kasih-Mu dan anugerah-Mu yang sempurna. Amin. 

Copyright © 2016 Boyd Bailey. Digunakan dengan izin dari Boyd Bailey 

Ikuti Kami