Ibrani 4:16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Amsal15[/kitab]; [kitab]Galat4[/kitab]; [kitab]IITaw1-3[/kitab]
“Aku mau punya
bayi lagi,” ucap Cindy, istri bosku setelah menyadari bahwa anak laki-laki dan
perempuannya sudah tumbuh menjadi remaja. Dia rindu seorang anak lagi. Tapi
Lance, suaminya, tetap menolak permintaan Cindy. “Cindy, kita sudah punya keluarga yang
sempurna: anak laki-laki dan perempuan, puaslah dengan itu. Selain itu, aku
sudah berumur empat puluh tahun, aku tidak mau nantinya orang-orang mengira aku adalah kakek dari anakku yang baru lulus SMA,” ucapnya meyakinkan sang istri.
Sekalipun
begitu, Cindy tak gentar. Dia terus membujuk suaminya supaya mereka punya satu
anak lagi. Akhirnya, Lance pun mulai mengarang sebuah rencana supaya Cindy
mengurungkan niatnya memiliki anak lagi. “Baiklah, kita bisa mencobanya untuk
terakhir kali. Tapi yang pasti anak kita harus perempuan, dia juga harus lahir
sebelum ulang tahunku yang ke-40. Kamu harus melahirkan di hari Sabtu, supaya
aku tidak harus cuti dari pekerjaanku untuk mendampingimu di rumah sakit,” ucap Lance.
“Setuju,”
kata Cindy. Sembilan bulan kemudian, Lance tersentak saat Cindy menggelitiknya
di bagian tulang rusuknya. “Apa kau sudah siap punya bayi ini?” kata Cindy. Siang
itu, Tiffany June pun hadir ke dunia. Hari itu adalah hari Sabtu, 12 Agustus 1999, dua hari sebelum ulang tahun ke-40 Lance.
Saat Lance menceritakan kisah ini kepadaku,
aku memastikan apakah Cindy memang berdoa supaya Lance mau memiliki anak lagi.
Atau soal waktu kelahiran Tiffany yang tepat seperti yang diminta oleh Lance? “Yang aku tahu tidak,” ucapnya.
Kisah yang
dialami Lance tentu saja mengacaukan teologi yang aku tahu. Seperti keyakinan
bahwa mereka yang butuh sesuatu dalam hidupnya harusnya memintanya kepada
Tuhan. Aku tentu saja nggak percaya dengan teori keberuntungan seperti
kelahiran Tiffany. Jadi, aku menyimpulkan satu jawaban yang lain: Tuhan
melakukannya sebagai sebuah bantuan untuk Lance dan Cindy. Sederhananya, Dia
melakukan hal itu hanya karena Dia mengasihi mereka dan ingin memberkati mereka.
Hal ini benar-benar
berbeda dengan yang aku tahu bahwa saat aku taat kepada Tuhan dan
menghormati-Nya sepenuh hidupku, maka aku akan berharap Dia akan menjawab semua
doa-doaku. Seperti contoh ingin punya bayi perempuan yang lahir di hari
tertentu dan sebelum ulang tahun ayahnya yang ke-40. Kisah Lance dan Cindy mengingatkanku
bahwa Tuhan adalah Tuhan. Dia bisa melakukan apapun yang Dia mau. Dan itulah yang Dia lakukan kepada Lance dan Cindy, membuat mereka bahagia.
Dia adalah
Tuhan yang baik, yang melakukan hal baik untuk semua orang, tidak hanya bagi
mereka yang meminta. Karena Dia adalah Tuhan “yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik
dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.” (Matius 5: 45).
Kalau Tuhan
saja memberikan apa yang diingini hati seseorang bahkan saat dia tidak memintanya,
maka Dia pun pasti akan memberikan hal-hal yang besar kepada kita yang mau “menghampiri takhta kasih karunia, supaya
kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.” (Ibrani 4: 16)
Lewat kisah di atas tentu saja kamu juga ingin Tuhan melakukan mujizat dalam hidupmu bukan?
Tuhan itu baik, sungguh tak terselidiki dan terselami kasih setia-Nya