Siapakah Yang Menjadi Tuhan dan Raja Atas Hidupmu?
Kalangan Sendiri

Siapakah Yang Menjadi Tuhan dan Raja Atas Hidupmu?

Puji Astuti Official Writer
      6837

Kisah Para Rasul 2:36

"Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."

Bacaan Alkitab Setahun [kitab]Mazmu90[/kitab] ; [kitab]Lukas2[/kitab] ; [kitab]Ulang26-27[/kitab]

Berjumpa dengan Yesus sebagai seorang dewasa muda, saya tidak kesulitan mengenali bahwa saya membutuhkan Dia. Saya telah tenggelam dalam dosa dan kejahatan ketika Yesus menemukan saya dan butuh waktu bagi saya untuk melihat bahwa saya sangat butuh karya penyelamatan-Nya.

Namun baru-baru ini saya mendapati sebuah ayat saat sedang studi Alkitab yang saya tahu bahwa hal itu benar, tapi tidak pernah saya sadari sebelumnya.

Kisah Rasul 2:36 menyatakan kepada  kita bahwa Allah membuat Yesus menjadi Tuhan dan Kristus. Ayat ini mengajarkan kita bahwa Dia datang bukan hanya untuk menyelamatkan kita dari kebobrokan dosa, yang sudah Dia lakukan. Yesus adalah Mesias yang dikirim untuk menyelamatkan kita dari sifat daging kita dan keinginan batin kita terhadap dosa. Tapi Dia datang untuk sesuatu yang lebih pribadi lagi... Dia juga datang untuk menjadi Tuhan. Kata Yunani yang digunakan dalam ayat ini adalah kyrios berarti pemilik dan penguasa. Pencipta kita tidak hanya mengirim Anak-Nya untuk menebus ciptaan-Nya, tetapi untuk mengambil alih kembali kepemilikan atasnya. Dia datang untuk menjadi Guru dan Tuhan atas setiap bidang  kehidupan kita. Apakah kita rela mengembalikan setiap bidang kehidupan kita kepada-Nya?

Sekarang ada beberapa bidang kehidupan  dimana saya sangat bersyukur karena sudah menjadi milik Yesus. Saya bersyukur Dia adalah Tuhan atas pola pengasuhan saya. Saya tidak bisa melakukannya tanpa Dia dan kadang-kadang  bahkan saya datang kepada-Nya dan mengingatkan-Nya bahwa Dia memanggil saya untuk mengasuh dan homeschooling. Saya memohon kasih karunia untuk melakukannya dengan cara-Nya, yang saya tahu saya sering gagal. Dia adalah Tuhan atas  hal itu dan saya bersyukur.

Tapi ada beberapa area yang sering tidak ingin Dia menjadi Tuhan atasnya. Saya berpegang pada kepemilikan saya sendiri. Daerah-daerah tersebut saya sembunyikan dalam pikiran saya sendiri. Tidak ada seorang pun selain  Tuhan, tahu bahwa saya tidak menyerahkan hal itu kepada-Nya. Oh, tapi Dia tahu. Ada tempat-tempat di hati saya yang saya takut untuk menyerahkannya kepada Tuhan. Apakah yang Dia tuntut dari saya? Namun baru-baru Tuhan telah mengingatkan saya bahwa dengan Dia yang menjadi pemilik atas seluruh area hidup saya maka akan saya terima kedamaian. 

Kolose 3:15 menyatakan kepada kita bahwa damai sejahtera Allah memerintah di dalam hati kita. Kekuasaan-Nya membawa kedamaian. Tuhan telah membuka mata saya akhir-akhir ini dengan fakta bahwa hal-hal yang membuat  pikiran saya dan hidup saya  kurang damai adalah area  yang belum saya serahkan kepada-Nya. Tempat-tempat di mana saya berjuang dengan gejolak dalam membuat keputusan dan memenuhi pikiran saya adalah daerah saya harus serahkan kepada Tuhan. Ketika kita mencoba untuk memanipulasi atau mengontrol hidup kita sendiri, kita akan kekurangan kedamaian sejati. Ujian masih akan datang dan rasa sakit tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini. Tapi ada damai yang melampaui segala akal. Ini adalah damai yang kamu dan saya dapat memiliki di setiap bagian kehidupan ini-- dalam mengasuh anak kita, dalam pernikahan kita, di tempat kerja kita, di lingkungan kita dan dalam hubungan kita.

Ketika saya  menjadi tuan atas pikiran saya sendiri dan mengijinkan berpikir apa saja, maka perselisihan dan pertengkaran akan muncul. Tapi ketika pikiran saya arahkan pada Tuhan, maka kedamaian akan muncul; bahkan di tengah-tengah keadaan yang sulit. Keadaan kita mungkin menyakitkan, penuh masalah dan stres. Tapi Allah kita mengirim Yesus untuk menjadi Tuhan dan Kristus atas setiap bidang kehidupan kita.

Mari kita berikan otoritas yang sah kepada-Nya dengan menjadikan Yesus sebagai penguasa tunggal atas hidup kita dan ijinkan kedamaian yang melampaui segala akal itu masuk dalam hidup kita. 

Copyright © Mariel Davenport. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami