Berakar dan Bertumbuh dalam Kristus
Kalangan Sendiri

Berakar dan Bertumbuh dalam Kristus

Lori Official Writer
      312

Ayat Renungan: Kolose 2: 7“Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur.”

 

Bayangkan sebuah pohon besar yang berdiri kokoh di tengah badai. Angin kencang berusaha merobohkannya, hujan deras mengguyurnya, namun pohon itu tetap tegak. Apa yang membuatnya tidak tumbang? Jawabannya ada di akarnya. Semakin dalam dan kuat akarnya menghujam tanah, semakin stabil pohon itu bertahan.

Demikian juga kehidupan kita sebagai orang Kristen. Di Kolose 2:7 dikatakan, “Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia…”. Bahwa kita harus berakar dalam Kristus agar iman kita tidak mudah tergoncangkan oleh tantangan hidup.

Firman Tuhan adalah sumber makanan yang mampu menguatkan dan memperdalam akar iman kita. Kita perlu merenungkan Firman-Nya setiap hari dan mengizinkannya mengubah cara kita berpikir, bersikap dan bertindak (Mazmur 1: 2-3). Sebagaimana tanaman membutuhkan air untuk tumbuh, kita juga membutuhkan Roh Kudus untuk menyegarkan dan menuntun langkah kita. Roh Kudus berperan untuk menguatkan kita di tengah kelemahan skita, memberi kita hikmat dan menolong kita memahami kebenaran Firman Tuhan. Sehingga saat kita berdoa, menyembah dan menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, Roh Kudus bekerja menajamkan iman kita. 

Saat kita sungguh-sungguh berakar di dalam Kristus, maka maka kita akan tetap bertahan dan bertumbuh bahkan ketika datang ujian dan tantangan. Bahkan pada akhirnya hidup kita akan menghasilkan buah yang memberikan manfaat bagi banyak orang, seperti disampaikan dalam Yohanes 15: 5, “Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”

Saudara, dunia ini bisa menawarkan kita banyak cara untuk menjalani hidup yang lebih nyaman. Tetapi tidak ada jaminan yang ditawarkan untuk kita tetap kokoh berdiri ketika badai datang. Karena itu, mari kembali memeriksa apakah kita telah memberi makan akar iman kita dengan Firman Tuhan? 

Ikuti Kami