Berbagi Kesepian dan Penderitaan Bersama Tuhan
Kalangan Sendiri

Berbagi Kesepian dan Penderitaan Bersama Tuhan

Lori Official Writer
      8654

Lukas 5: 16

Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu79[/kitab]; [kitab]0Roma7[/kitab]; [kitab]Ulang5-6[/kitab]

Apakah kamu pernah merasa sendirian? Mungkin saja kita sudah jarang mengalaminya karena kehadiran teknologi mutakhir saat ini, seperti ponsel pintar, sosial media dan penjelajahan di internet.

Tapi mungkin saja masih ada orang berjalan menyusuri jalanan yang ramai seorang diri. Ada yang tengah mengarungi padang gurun. Beberapa orang duduk di gereja dengan puluhan wajah yang tersenyum, menyembah dan melayani Tuhan yang sama. Tapi ada juga yang sedang terombang-ambing di tengah lautan yang luas. Ada rasa frustrasi yang mungkin muncul ketika mengalaminya dan mulai berteriak kepada Tuhan. “Kenapa aku di sini?”, “Apa yang sedang terjadi?”,  “Bagaimana Allah bisa membiarkan ini?”

Pernahkah kita berpikir bahwa sebenarnya hanya Tuhan lah yang bisa mengisi kesendirian kita? Tuhan memberikan Adam seorang wanita dan penolong karena Tuhan berfirman ‘tidak baik kalau manusia itu seorang diri saja’. Tapi bagaimana pun ada satu ruang di dalam hidup Adam yang sama sekali tidak bisa diisi oleh Hawa. Sama seperti kita, bahwa ada ruang di dalam diri kita yang hanya bisa diisi oleh hadirat Tuhan saja.

Yesus sendiri menghadapi kesepian yang tiada bandingnya dengan rasa sepi yang kita alami. Seperti halnya saat Yesus menarik diri ke tempat-tempat sepi untuk berdoa. “Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.” (Lukas 5: 16). Di titik kritis dalam hidup-Nya, saat Dia ditangkap, bahkan teman-teman terdekat meninggalkan Yesus (baca Markus 14: 50). Tapi karena kasih-Nya kepada kita, Dia rela menderita kesepian yang mengerikan demi kita.

Untuk benar-benar mengenal Tuhan, kita harus rela berbagi dalam kesepian penderitaan-Nya. Dan semua penderitaan adalah bagian dari kehidupan kita di bumi. Untuk melewati itu, Tuhan telah mengirimkan penghibur yaitu Roh Kudus.

Saat kita merasa ditinggalkan, kesepian dan menderita, jangan pernah membenci hidup atau bahkan mempertanyakannya kepada Tuhan. Sebaliknya, mari merangkul kesepian ini sebagai hadiah yang dipakai Tuhan untuk membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Dia tahu setiap keping dari keberadaan kita; tubuh, jiwa dan roh. Kesepian di dunia ini tidak seberapa dibandingkan dengan kemuliaan yang kita alami dalam persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus.

 

Kita tak akan pernah merasa kesepian saat kita berjalan bersama Yesus dalam Roh

Ikuti Kami