Lukas 5: 16
Akan tetapi Ia mengundurkan diri ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu79[/kitab]; [kitab]0Roma7[/kitab]; [kitab]Ulang5-6[/kitab]
Apakah kamu
pernah merasa sendirian? Mungkin saja kita sudah jarang mengalaminya karena kehadiran
teknologi mutakhir saat ini, seperti ponsel pintar, sosial media dan penjelajahan di internet.
Tapi mungkin
saja masih ada orang berjalan menyusuri jalanan yang ramai seorang diri. Ada
yang tengah mengarungi padang gurun. Beberapa orang duduk di gereja dengan puluhan
wajah yang tersenyum, menyembah dan melayani Tuhan yang sama. Tapi ada juga yang
sedang terombang-ambing di tengah lautan yang luas. Ada rasa frustrasi yang
mungkin muncul ketika mengalaminya dan mulai berteriak kepada Tuhan. “Kenapa aku
di sini?”, “Apa yang sedang terjadi?”, “Bagaimana Allah bisa membiarkan ini?”
Pernahkah
kita berpikir bahwa sebenarnya hanya Tuhan lah yang bisa mengisi kesendirian
kita? Tuhan memberikan Adam seorang wanita dan penolong karena Tuhan berfirman ‘tidak
baik kalau manusia itu seorang diri saja’. Tapi bagaimana pun ada satu ruang di
dalam hidup Adam yang sama sekali tidak bisa diisi oleh Hawa. Sama seperti kita,
bahwa ada ruang di dalam diri kita yang hanya bisa diisi oleh hadirat Tuhan saja.
Yesus
sendiri menghadapi kesepian yang tiada bandingnya dengan rasa sepi yang kita
alami. Seperti halnya saat Yesus menarik diri ke tempat-tempat sepi untuk
berdoa. “Akan tetapi Ia mengundurkan diri
ke tempat-tempat yang sunyi dan berdoa.” (Lukas 5: 16). Di titik kritis
dalam hidup-Nya, saat Dia ditangkap, bahkan teman-teman terdekat meninggalkan
Yesus (baca Markus 14: 50). Tapi karena kasih-Nya kepada kita, Dia rela menderita kesepian yang mengerikan demi kita.
Untuk
benar-benar mengenal Tuhan, kita harus rela berbagi dalam kesepian penderitaan-Nya.
Dan semua penderitaan adalah bagian dari kehidupan kita di bumi. Untuk melewati itu, Tuhan telah mengirimkan penghibur yaitu Roh Kudus.
Saat kita merasa
ditinggalkan, kesepian dan menderita, jangan pernah membenci hidup atau bahkan mempertanyakannya
kepada Tuhan. Sebaliknya, mari merangkul kesepian ini sebagai hadiah yang dipakai
Tuhan untuk membawa kita lebih dekat kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Dia tahu setiap
keping dari keberadaan kita; tubuh, jiwa dan roh. Kesepian di dunia ini tidak
seberapa dibandingkan dengan kemuliaan yang kita alami dalam persekutuan dengan Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Kita tak akan pernah merasa kesepian saat kita berjalan
bersama Yesus dalam Roh