Maukah Kamu Mengalami Kasih Tuhan yang Lembut? Terimalah Hari Ini!
Kalangan Sendiri

Maukah Kamu Mengalami Kasih Tuhan yang Lembut? Terimalah Hari Ini!

Lori Official Writer
      3157

Yohanes 3: 16

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 46; Kisah Para Rasul 18; Imamat 1-3

Ciuman lembut dari orang yang mengasihi kita adalah sesuatu yang manis. Karena ciuman merupakan ungkapan rasa sayang atau simbol kasih sayang kepada seseorang.

Sebagai penonton bioskop, kita semua pasti selalu senang saat muncul adegan dimana pemainnya mengekspresikan ciuman yang lembut kepada pasangannya.

Belum lama ini aku membaca tentang sebuah kisah yang itu ditulis di dalam buku Brennan Manning, Ragamuffin Gospel. Di sana digambarkan adegan yang agak serius antara seorang ahli bedah dan pasiennya seorang wanita muda dan suaminya.

Wanita itu terbaring di ruang pemulihan setelah menjalani operasi pengangkatan tumor di wajahnya. Sayangnya, operasi itu mengakibatkan saraf wajahnya putus dan membuat bagian bibirnya miring secara permanen. Saat menerima kenyataan itu, suaminya membungkuk dan mengubah posisi bibirnya untuk mencium bibir sang istri. Dokter menyaksikan hal itu dan menggambarkan momen itu seperti momen yang ilahi.

Setelah membaca kisah itu, aku terkesima dengan tindakan sang suami. Sekalipun istrinya dalam keadaan cacat, namun dia tetap menunjukkan cintanya dengan lembut.

Aku berpikir tentang cara Tuhan secara simbolis melakukan hal yang sama untuk kita. Dia rela menjadikan dirinya dalam rupa daging dan menjadi manusia melalui gambar Putra-Nya, Yesus Kristus.

Ini benar-benar kisah cinta yang sejati. Sang pencipta alam semesta membungkuk dari surga dan menunjukkan kasih-Nya kepada orang-orang cacat seperti kita.

Dia mengubah diri-Nya sendiri untuk menunjukkan cinta-nya yang besar atas generasi yang berdosa ini.

"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3: 16)

Bagaimana kita menanggapi ungkapan cinta yang begitu indah kepada manusia yang cacat seperti itu? Kita meresponi dengan mengakui bahwa kita diciptakan dari tanah liat, oleh tangan Sang Pencipta.

Dalam nubuatan-Nya, Dia tahu kita akan dirusak dan sesudah itu, kita akan membutuhkan kasih-Nya yang tanpa syarat.

Apa yang harus kita katakan tentang hal ini?

Kita hanya menerima karunia kasih yang murah hati dan membiarkan Dia membentuk dan menjadikan kita serupa dengan gambaran-Nya yang indah. Puisi berikut ini jadi rangkuman dari kasih Tuhan:

Raja kita yang berdaulat begitu disenangkan

Ketika dengan sukacita Dia melihat

Kemiripan yang dibuat

Oleh ciuman-Nya yang diterima

Kalau kamu gak pernah tahu cinta tanpa syarat seperti ini, Dia mau kamu tahu kalau Dia selalu menginginkanmu. Dia merindukan respon darimu. Yang paling penting, Dia mau kamu tahu bahwa ciuman-Nya masih bekerja.

Jangan tunggu lagi. Datang dan terimalah Ciuman Sang Raja.


Hak cipta Missey Butler, digunakan dengan ijin Cbn.com

Ikuti Kami