Amsal 3: 24-27
Jikalau engkau berbaring, engkau tidak akan terkejut, tetapi engkau akan berbaring dan tidur nyenyak. Janganlah takut kepada kekejutan yang tiba-tiba, atau kepada kebinasaan orang fasik, bila itu datang. Karena Tuhanlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat.
Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 39; Kisah Para Rasul 11; Keluaran 27-28
Baru-baru ini, saat aku lagi berkendara di jalan raya, aku tiba-tiba melewati sebuah kendaraan roda 18 yang bagian belakangnya tertulis kalimat ‘Fear Is Not An Option’.
Aku mulai berpikir kalau kalimat itu adalah pernyataan yang gak biasa dan aku mulai merenungkannya. Kalau rasa takut bukan pilihan, lalu apa yang harus kita pilih?
Kita bisa membiarkan rasa takut mengendalikan keinginan dan emosi kita. Atau sebaliknya, membiarkan kedamaian Tuhan mengatur hati dan pikiran kita.
“Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.” (Kolose 3: 15)
Sepanjang isi Alkitab, Tuhan berulang kali menyampaikan kalimat ‘Jangan takut atau berkecil hati’. Jika Tuhan ada di pihak kita, kita gak punya alasan untuk takut pada apapun yang ada di dunia ini.
Ada kepastian bahwa kita gak akan menjalani seluruh hidup kita tanpa menghadapi masalah. Gak seorang pun, termasuk kamu dan aku, yang akan dikalahkan.
“Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.” (Yohanes 16: 33)
Masalah dalam hidup kita bisa muncul waktu kita mulai membiarkan pikiran kita keluar dari jalur. Dan hati kita dipenuhi dengan rasa takut. Mudah sekali bagi rasa takut untuk menyelinap ke dalam diri seseorang saat dalam keadaan ini. Di tengah-tengah kesulitan besar, ketakutan bisa mengalahkan kita. Musuh ada di sana untuk membantu kita menganalisis setiap detail situasi yang akan terjadi.
Kalau kita berhenti dan mendengarkan semua kebohongan, kita pasti akan mudah percaya dan Tuhan pasti gak akan mengintervensi hidup kita.
Faktanya adalah gak ada yang terlalu besar bagi Tuhan. Bahkan sekalipun ada batu besar yang gak menyenangkan di depan kita, bagi Tuhan itu hanyalah hal yang sangat kecil. Bukan ukuran gunung yang penting bagi-Nya.
Cob abaca kisah tentang bagaimana pohon ara yang gak berbuah dikutuk oleh Yesus.
“Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu…” (Matius 21: 18-22)
Iman adalah kunci bagi kita mengatasi ketakutan menghadapi pengalaman kekalahan. Walaupun kita mungkin masih takut, kita bisa mulai memperkatakan firman Tuhan setiap hari. Cara ini bisa membangun kepercayaan diri dan iman kita.
Jadi, iman adalah percaya pada perkataan Tuhan. Ketakutan adalah mempercayai apa yang dikatakan iblis.
Ingat, ketakutan bukanlah pilihan kita!
Hak cipta Byron Bohnert , digunakan dengan ijin Cbn.com