Apakah Kamu Yakin Sudah Hidup Dalam Kehendak Tuhan?
Kalangan Sendiri

Apakah Kamu Yakin Sudah Hidup Dalam Kehendak Tuhan?

Puji Astuti Official Writer
      3993

Efesus 5:15-17

Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.

Bacaan Alkitab Setahun Mazmur 68; Markus 12; Bilangan 19-20

Apakah kamu pernah bertanya-tanya di mana posisimu saat ini dalam kehendak Allah? Setiap hari kita membuat keputusan tentang kehidupan kita, dan dalam banyak kasus, kehidupan keluarga kita. Bagaimana kita tahu bahwa kita membuat keputusan yang tepat? Bagaimana dengan akibatnya jika kita salah? Bagaimana kita tahu kita benar?

Keputusan buruk pada waktu yang salah dapat memiliki efek yang memporak-porandakan pada kehidupan kita, dan kehidupan orang-orang yang dekat dengan kita, jika kita salah.

Alkitab memberi tahu kita,

Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian." Yesaya 53: 6 

Namun, kita tahu bahwa keputusan yang tepat dapat berujung pada curahan berkat bagi keluarga kita dan diri kita. Saya adalah anggota Angkatan Udara di usia 18 tahun yang bertugas jauh dari rumah untuk pertama kalinya ketika saya pertama kali secara serius mencari kehendak Tuhan untuk hidup saya. Kekasih saya di masa SMA sedang menunggu saya kembali karena kami memiliki rencana untuk menikah. Kami berdua menginginkan kehendak Tuhan dalam hidup kami, tidak ingin melakukan kesalahan yang bisa berakhir dengan perceraian.

Jadi pada suatu hari Minggu di Texas yang panas, saya berlutut di sebuah altar dan menyerahkan kehendak saya kepada kehendak Tuhan. Saya menempatkan rencana kami di tangan Tuhan dan dengan hati yang tulus meminta kehendak-Nya terjadi dalam hidup kami. Saya memberi tahu Tuhan bahwa jika Dia memiliki rencana lain untuk kehidupan kami, atau bahkan ingin saya tetap melajang dan menjadi misionaris, saya akan melakukannya. Saya menemukan kemudian, bahwa pada saat yang sama, pacar saya berada di altar di gereja kami di Virginia, menanyakan hal yang sama kepada Tuhan. Kami berdua menyerahkan kehendak kami kepada Tuhan, dan Dia memberi tahu kami bahwa pernikahan kami adalah kehendak-Nya. Tiga puluh enam tahun kemudian, kami masih diberkati dengan tetap berada di pusat kehendak-Nya.

Sangat penting bahwa kita menemukan kehendak Tuhan dalam hidup kita, karena kehendak-Nya sebenarnya adalah yang terbaik untuk kita.

"Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.Yeremia 29:11

Berada dalam kehendak Tuhan seperti berada di tengah sungai yang mengalir deras.

Di tengah sungai, alirannya sangat kuat dan cepat. Semakin jauh dari pusat sungai  kamu hanyut, semakin lambat dan semakin tidak terarah alirannya. Kamu masih berada di dalam arus, tetapi tidak sekuat atau jelas arahnya seperti sebelumnya.

Di tengah kehendak Allah, bimbingan-Nya paling kuat dan pasti. Tetapi semakin jauh dari pusat kehendak Tuhan kamu akan seperti mengalir saja, semakin lambat kamu bergerak, dan bimbingan, arahan, dan perlindungan yang akan kamu terima dari-Nya lebih lemah dan kurang efektif, hampir tidak dapat dibedakan. Kamu bergerak dari kehendak-Nya yang sempurna ke kehendak-Nya yang permisif, dan kemudian keluar dari kehendak-Nya sama sekali.

Berjalan ke tepi sungai, kamu akhirnya melangkah keluar dan menemukan diri kamu berada di pinggir kesombongan dan kemandirian kamu, dan sungai itu tetap mengalir tanpa kamu. Demikian juga, saat kita keluar dari kehendak Tuhan, kamu sendirian, kamu hidup dalam duniamu sendiri saat kehendak Tuhan terus berjalan tanpa kamu. Saat kamu keluar dari sungai, kamu mencoba untuk membuat jalanmu sendiri, tetapi lebih sulit untuk bergerak maju, karena ada hambatan.

Kamu mencoba bergerak sejajar dengan sungai, membuatnya tetap terlihat, tetapi ada rintangan di jalurnya, memaksamu untuk berjalan memutarinya. Ini menyebabkan kamu berjalan ke arah yang berbeda dari sungai kehendak Allah itu, yang sekarang begitu jauh sehingga tidak dapat terlihat. Mencoba untuk melayani atau bahkan mengikuti Tuhan ketika Anda keluar dari kehendak-Nya akan membuat kamu frustasi karena akan ada banyak hambatan yang memaksa kamu bergerak menjauh dari rencana Tuhan untuk hidupmu. Hubungan yang buruk, pilihan karier yang salah, kesehatan yang buruk, kurangnya pendidikan, dan buruknya kondisi keuangan hanyalah beberapa jalan yang salah yang mungkin kamu alami sendiri. Selanjutnya, hidupmu berakhir di jalan yang salah atau terjebak di jalan buntu dan tak bisa ke mana-mana.

Teman lama saya memutuskan suatu hari untuk keluar dari pusat sungai kehendak Tuhan. Dia menemukan dirinya tertarik pada wanita lain saat dia menyeberang ke tepi sungai. Kemudian dia melangkah keluar dari sungai kehendak Tuhan dan meninggalkan istri dan keluarganya. Dia berkeliaran selama berbulan-bulan sampai dia sadar dan memutuskan untuk kembali. Dia kembali ke sungai, melihat  posisinya dulu, dan terjun. Dia berenang kembali ke pusat kehendak Tuhan, kembali ke keluarganya, gerejanya, dan Tuhannya. Dan  dia masih tinggal di sana sampai hari ini.

Sekarang, kamu juga bisa kembali ke tempat posisi kamu semula sebelum meninggalkan sungai kehendak Tuhan, cobalah masuk kembali, dan temukan tempat yang semula yang sudah dirancangkan bagimu, tetapi itu tidak selalu terjadi seperti itu. Mungkin posisi kamu di sungai itu sudah berubah, atau tempat kamu sudah diisi oleh orang lain.

Jangan putus asa! Ada tempat lain untukmu di sungai itu. Kehendak dan rencana Tuhan untuk hidupmu belum berakhir! Pergilah langsung ke sungai kehendak Tuhan di titik mana pun kamu berada saat ini.

Kembalilah ke sungai kehendak Allah. Tinggalkanlah kehidupan di pinggir sungai itu dan masuk kembali ke aliran arus Tuhan. Jangan puas dengan tempat yang dalam, setinggi lutut, atau setinggi pinggang di sungai kehendak Tuhan.

Ingat Firman Tuhan,

"Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu. Wahyu 22: 1

Lupakah semua dan dengan segenap hati, masuklah ke pusat sungai ke tempat yang alirannya paling kuat dan paling pasti, mengalir dalam kehendak Tuhan.

Hak Cipta Gene Markland. Digunakan dengan izin.

Ikuti Kami