Tuhan Yang Tidak Pernah Ingkar Janji, Selalu Menggenapi Janji-Nya. Apa Janji Tuhan Bagimu?
Kalangan Sendiri

Tuhan Yang Tidak Pernah Ingkar Janji, Selalu Menggenapi Janji-Nya. Apa Janji Tuhan Bagimu?

Puji Astuti Official Writer
      10693

Mazmur 12:7

Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.

Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 89; Lukas 1; Ulangan 25

Tidak ada satu hari pun berlalu tanpa seseorang melupakan janji-janji yang pernah mereka buat - kepada karyawan mereka, orang-orang yang memilihnya, kepada kita.

Seorang pemilik bisnis berjanji tidak akan ada lagi PHK, dan kemudian enam bulan kemudian teman-temanmu disuruh untuk membereskan mejanya. Presiden tidak menjanjikan pajak baru, dan dua tahun kemudian kamu harus memberikan lebih banyak kepada negara.

Atau bagaimana dengan sesuatu yang lebih pribadi: temanmu berjanji untuk menyimpan rahasiamu yang  terdalam, namun seminggu kemudian kamu tahu bahwa semua orang di lingkaran pergaulanmu tahu apa yang sedang menghantuimu itu; Kamu yakin janji suamimu untuk menghentikan kebiasaan buruknya sekali untuk selamanya, namun kemudian kamu menemukan situs web cabul yang sama dalam history browser web-nya.

Orang mengecewakan kita dari kiri dan kanan, dan salah satu alasan utamanya adalah karena mereka melupakan janji-janji mereka — tidak hanya itu, mereka bahkan melanggar janji mereka.

Namun itu bukan Tuhan, bukan Allah kita Yang Perkasa!

Dia adalah Tuhan yang tidak pernah melupakan janji-Nya, Dia selalu menepati janji. Bukankah itu cukup menjadi alasan bagi kita untuk melompat-lompat dengan sukacita, bukan?

Maria  yakin akan janji Tuhan. Dia bernyanyi tentang sukacitanya karena dia sangat gembira, dia dipenuhi dengan pujian kepada Tuhan, rohnya meledak dengan sukacita atas Tuhan yang memberi kehidupan. Salah satu alasan dia bernyanyi seperti ini adalah:

"Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya. Lukas 1: 54-55 

Tuhan kita tidak pernah lupa untuk menunjukkan belas kasihan. Israel telah menyanyikan tentang rahmat ini selama beberapa generasi dengan beberapa Mazmur, seperti Mazmur 36:

"Ya TUHAN, kasih-Mu sampai ke langit, setia-Mu sampai ke awan. Keadilan-Mu adalah seperti gunung-gunung Allah, hukum-Mu bagaikan samudera raya yang hebat. Manusia dan hewan Kauselamatkan, ya TUHAN. Betapa berharganya kasih setia-Mu, ya Allah! Anak-anak manusia berlindung dalam naungan sayap-Mu." Mazmur 36: 6-8

Selama beberapa generasi, Tuhan telah membantu hamba pilihannya, Israel. Meskipun berkali-kali mereka meninggalkan Dia, Tuhan tidak memberi mereka apa yang pantas mereka terima. Hal itu cukup menjadi alasan bagi siapa saja untuk melompat kegirangan!

Tetapi kasih Allah bagi umat-Nya tidak berhenti di situ. Karena bukan saja Dia tidak pernah gagal menunjukkan belas kasihan, Tuhan tidak akan, dan tidak pernah lupa. Tidak peduli seberapa besar janji-Nya, tidak peduli berapa lamapun janji-Nya, Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah melupakan, selalu menggenapi janji-Nya. Sampai pada menggenapi janji-Nya dengan sempurna, pada janji-Nya  yang pertama dari umat pilihan-Nya, Abraham.

Dalam Kejadian 12, Tuhan berjanji untuk membuat bangsa besar dari Abraham; untuk memberkati mereka yang memberkatinya dan mengutuk mereka yang mengutuknya; untuk memberkati semua orang di planet ini melalui dia dan keturunannya. Dan Maria menyadari bahwa inilah saatnya Tuhan memenuhi janji-Nya itu- tidak hanya untuk orang-orang Yahudi, tetapi untuk semua orang. Melalui Putranya, Tuhan akhirnya menepati janjinya.

Karena Allah adalah Allah yang tidak pernah melupakan, selalu menepati janji, kita mendapatkan pengampunan dari dosa, terbebas dari rasa malu dan rasa bersalah, dan semua berkat kehidupan ini dan bahkan kehidupan selanjutnya.

Jika itu bukan alasan untuk bergabung dengan Maria untuk melompat-lompat dalam kegembiraan yang luar biasa, meluap-luap,sukacita yang meledak - maka saya tidak tahu apa itu!

Dikutip dari Brian Simmons and THE PASSION TRANSLATION. Hak Cipta © 2014 oleh Brian Simmons. Dicetak ulang dengan izin. 

Ikuti Kami