Ajarkanlah Kebaikan, Ubahlah Nasib Bangsa Lewat Sikap Kita
Kalangan Sendiri

Ajarkanlah Kebaikan, Ubahlah Nasib Bangsa Lewat Sikap Kita

Inta Official Writer
      2749

Filipi 1:6

Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 127; Yohanes 4; Yeremia 30-31

Pernah baca bagian Alkitab, kemudian ayat tersebut terus menerus terngiang dalam pikiran kita, kemudian mempengaruhi kita? Saya pernah. Bahkan, lebih sering daripada pengakuan saya sendiri. Belakangan ini, Yeremia 18-19 mempengaruhi saya begitu.

Padahal, apa yang dikatakan oleh seorang nabi kepada bangsa yang memberontak selama ribuan tahun yang lalu ini terkadang terasa nggak lagi relevan dengan kehidupan kita sekarang ini.

Saat saya memikirkan hal tersebut, saya merasa kurang nyaman, sebab saya sangat menghormati Alkitab yang mengubahkan banyak kehidupan orang ini. Meski demikian, ada saja pemikiran yang saling bertentangan antara kebenaran Alkitab dengan pemikiran saya.

Ada waktu dimana saya sibuk hanya untuk mengulas sebuah Alkitab. Disisi lain, buat saya, waktu sebelum tidur masih belum cukup untuk bisa memahami isi dari Alkitab secara utuh.

Tuhan punya cara mentoring yang kreatif

Saya mementori kaum muda pada tahun 2011. Selama pelatihan, seorang pelatih yang lebih berpengalaman memberi tahu bahwa sebuah pembinaan akan meningkatkan pemahaman saya akan Alkitab. Dan itu benar adanya.

Dua tahun lalu, saya mulai menulis renungan untuk CBN. Awalnya, saya berbagi cerita dari petualangan bersepeda yang saya dan istri alami. Dengan kebenaran Alkitab yang tertanam di dalamnya, mengintegrasikan Kitab Suci jadi lebih mudah.

Namun tahun ini, saya ditantang untuk mengerjakan prosesnya secara terbalik. Dimulai dengan perencanaan bacaan Alkitab harian, kemudian menghubungan kisah pribadi dengannya. Rencananya adalah untuk bisa mendedikasikan satu hari setiap bulannya untuk menulis renungan ahrian selama setahun. Saya sendiri mendapat giliran tanggal 29 di setiap bulannya.

Saya menuliskannya tanpa memberinya pupuk apa pun. Tidak lama setelahnya, mereka menghindari saya. Bulan lalu, misalnya, tautan antara sebuah cerita dengan renungan harian tidak berarti apa pun buat kehidupan saya sehari-hari.

Saya tidak menyadari bahwa ini merupakan sebuah pembelajaran yang Tuhan berikan kepada saya. Kejadian pada hari itu masih mengawang-awang, sampai akhirnya Tuhan sendiri yang mengungkapkan apa yang Dia ingin katakan melalui kejadian tersebut.

 

Bukankah mesin mobil hanya akan menyala ketika percikan melompati celah dengan cara yang sama seperti kilat dari bumi. Begitulah cara Tuhan bekerja. Inilah yang kemudian membuat Alkitab masih relevan sampai hari ini.

Busi Alkitab

Tidak ada pembakaran bulan ini. Setelah beberapa minggu membaca kembali Yeremia 18-19, saya tidak dapat memikirkan kisah pribadi yang mencerminkan pelajaran sebuah porselen bagi suatu bangsa yang kehilangan cara rohaninya. Namun, ketika memasangkan kutipan ini dengan Perjanjian Baru untuk di hari itu, saya merasa ada sebuah pesan yang membara di baliknya.

2 Timotius 3:1-5

“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”

Terdengar tidak biasa? Bahkan orang dunia pun bisa tahu perilaku di atas. Dalam Yeremia 18:7-10, Tuhan berkata bahwa Dia akan mengubah pikirannya. Yang semula bangsa itu jauh dari Tuhan, yang punya kerusakan moral, kalau mereka mau bertobat, Tuhan akan menolong mereka. Namun sebaliknya, Dia akan menahan berkat-berkat dari negara yang jujur ​​berubah menjadi dekaden.

Tanda-tanda peringatan ada di mana-mana. Kita tidak perlu duduk diam dan hancur seperti belanga yang dihancurkan di atas batu dalam Yeremia 19: 10-11. Kita dapat mengubah takdir dengan menjalankan pengaruh apa pun yang telah diberikan Allah kepada kita, bahkan semudah dengan menyamakan sikap kita dengan ajaran-Nya.

Kebangunan rohani meletus ketika Roh Kudus hadir sebagai "Injil api" di hati masing-masing. Alkitab berisi banyak percepatan. Jika itu tidak memicu kita, maka lakukan Firman-Nya lebih lagi, nggak sekedar hanya membacanya. Bantu orang lain menerapkannya. Pepatah mengatakan: "Jika kamu ingin tahu sesuatu, ajarkanlah." Tuhan akan mengambil sumbumu dan menghasilkan luka bakar yang lebih kuat.

Hak Cipta © 2019 Tim Bishop, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami