Yohanes 1:48b
"...Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara."
Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 132; Yohanes 9; Yeremia 40-42
Dalam nbsp;nubuatan yang tertulis dalam kitab Perjanjian Lama, Allah Israel menggunakan gambar demi gambar yang menakjubkan. Ia juga menggunakan kisah demi kisah yang entah bagaimana caranya, tapi bisa menjangkau hati pengembara dan pemberontak umat-Nya.
Terkadang, metafor atau gambaran Allah itu mengejutkan dan gamblang. Sementara kadang, Allah juga menggambarkannya dengan lembut dan pedih. Tuhan mau umatNya memahami kedalaman kasihNya bagi mereka. Tuhan mau memperingatkan mereka tentang bahaya dan kesedihan yang menunggu mereka jika mereka terus berjalan dalam pemberontakan.
Begitu pula dengan Yesus, Dia tidak pernah berhenti bercerita lewat kisah dan perumpamaan-perumpamaan yang membuat kita mudah mengingat berbagai ajaranNya. Itu merupakan cara mengajar Yesus.
"Kerajaan surga seperti raja yang ingin menyelesaikan pertanggungjawaban dengan hamba-hambanya..
Kerajaan surga seperti pemilik tanah yang pergi pagi-pagi..
Misalnya, ada seorang wanita yang memiliki sepuluh koin perak dan kehilangan satu.."
Saya percaya, kalau inilah menjadi alasan mengapa Dia membawa kita ke dalam Petualangan Tuhan di sepanjang kehidupan kita. Melalui pengalaman-pengalaman dalam kehidupan nyata ini, Dia melukiskan gambarnya kasih-Nya yang tidak bisa kita nyatakan dengan media apa pun.
Dia mengajarkan kita mengenai karakter dan rencanaNya dalam kehidupan kita. Mereka yang tetap dalam rutinitas aman dan tidak pernah mengambil risiko keluar dari kebiasaan itu tampaknya tidak mendengar suaraNya dengan jelas, sejelas mereka yang berani keluar dari zona nyaman dan bersandar pada janji-janjiNya.
Saya suka sekali kisah Natanael, yang melamun di sore hari untuk berteduh di bawah pohon ara. Apakah menurutmu Natanael menyadari kalau dirinya sedang diawasi dan dipertimbangkan oleh Yesus? Yesus sendiri yang berkata kalau bahkan sebelum Natanael menyadari kedatangan Yesus, Dia telah memperhatikannya.
Cara yang sama pula Tuhan lakukan kepada kita. Tuhan memikirkan kita jauh sebelum kita memikirkan Dia. Bahkan hari ini, saat kita merasakan kebingungan, tekanan, atau kekecewaan, Dia memikirkan kita ketika kita kehilangan kendali atas kehadiranNya, kasihNya, dan perhatian penuhNya terhadap kita semua.
Kita selalu ada di pikiran Tuhan.
Dikutip dengan izin dari The God Adventure, oleh Terry Meeuwsen © 2005.