Apakah Tuhan Tuli?
Kalangan Sendiri

Apakah Tuhan Tuli?

Inta Official Writer
      2783

"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar."

(Yesaya 59:1)

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 119:1-88; 1 Yohanes 3; Yehezkiel 44-45

Ngaku, deh. Setiap dari kita pasti pernah mempertanyakan, apakah Tuhan benar-benar mendengarkan kita. Keraguan datang ketika kita mulai mikirin hal yang tidak-tidak. Kita tahu pasti kalau Tuhan itu merupakan Allah yang mendengarkan. Tuhan tidak akan pernah mengabaikan kita. Namun, saya masih harus mengaku kalau iman saya sering terguncang saat menunggu respon Tuhan pada setiap doa-doa saya.

Kita semua punya daftar keinginan yang dibawa ke hadapan Tuhan. Bahkan saking penginnya Tuhan buat cepat mengabulkan, saya nggak jarang sampai menangis-nangis saat berdoa dan meminta.

Saya mengepalkan tangan dengan sangat erat, memohon pemulihan buat ayah yang sekarang tengah lumpuh pada bagian sisi kirinya karena stroke. Saya memegang janji Tuhan, seperti yang tertulis dalam Yesaya, bahwa Dia akan menjawab doa saya.

"Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar." (Yesaya 59:1)

Saat semuanya jadi nggak pasti, saya percaya kalau saya bisa mengandalkanNya. Doa saya telah menjadi sebuah permohonan yang intens.

Itu ada di dalam AlkitabMu, Tuhan. Itu bukan kata-kataku. Itu milikMu. Tuhan bukanlah seorang pembohong. Tuhan setia. Tuhan memenuhi janjiNya. Sembuhkan ayah saya, Tuhan. Dia hanya membutuhkan satu kata dari Engkau, dan itu akan selesai. Ayah pasti bisa berjalan lagi.

Ketika iman saya melemah, saya sendiri akan berpegang pada firman yang diucapkan tentang ayah saya. Tuhan berkata kalau ayah akan sembuh, perlahan-lahan. Sekarang, saya hanya perlu menunggu.

Dengan iman yang terus bertumbuh di dalam hati, saya melihat masa depan dimana ayah kembali menari di altar gereja. Hari dimana ia bisa berjalan kesana-kemari tanpa harus memegang tongkat untuk menopang berat tubuhnya akan menjadi sebuah mujizat yang luar biasa. Saya mau itu terjadi.

terlepas dari keterbatasannya saat ini, saya tahu kalau Tuhan tidak membatasi masa depan ayah. Kekuatan yang Tuhan miliki itu ajaib. Alkitab merupakan bukti nyata yang menuliskan kekuatan nama Tuhan lewat nama AnakNya, Yesus.

Bukan soal siapa kita, berapa banyak uang yang dimiliki, atau gereja mana yang kita datangi, Tuhan merespon Iman.

Ambil Kisah Para Rasul 3 sebagai contohnya. Petrus dan Yohanes bertemu dengan seorang pengemis lumpuh yang butuh bantuan. Ia meminta-minta uang. Namun, dia justru mendapatkan kemampuannya untuk kembali berjalan. Ketika penduduk desa mengetahui kondisi pengemis itu, melihatnya menari dan memuji Tuhan, semua orang ikut terkejut.

Ini kata Petrus,

"Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua." (Kisah Para Rasul 3:16)

Taruh semua iman kita dalam kekuatan Nama Yesus. Akan ada waktunya dimana semua doa-doa kita akan dijawab olehNya.

Kalau saat ini kita sedang mengahdapi fisik yang lemas atau sakit, bangkitkanlah imanmu dan bersabarlah sambil berdoa, seperti yang tertulis dalam 1 Petrus 2:24,

"Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya, kamu telah sembuh."

Tuhan nggak tuli. Dia mendengar setiap permintaan kita dengan jelas.

Dikutip dan diterjemahkan dari CBN.com. Digunakan dengan izin.

 

 

Ikuti Kami