Yosua 1:8
Janganlah
engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu88[/kitab]; [kitab]0roma16[/kitab]; [kitab]ulang22-23[/kitab]
Ada
salah satu pernyataan Martin Luther yang sering dikutip
oleh sejumlah orang: "Saya memiliki begitu banyak yang harus
dilakukan hari ini oleh karena itulah saya akan menghabiskan tiga jam pertama
(saya) di dalam doa." Apakah itu pernikahan atau pelayanan kita, ada
kecenderungan kesibukan kita yang terlalu banyak meminimalkan pentingnya untuk
menunda sejenak agenda dan melihat kembali pondasi (dasar) hubungan kita.
Setelah
Israel mengalahkan Ai, mereka memiliki banyak area yang tersisa untuk ditaklukkan
dan sebisa mungkin menggunakan momentum untuk mengerjakannya dengan cepat-yang
tampaknya seperti strategi militer yang logis. Namun, Yosua menyuruh mereka
datang ke Gunung Ebal, membangun sebuah altar, memberikan korban kepada TUHAN, dan membaca
kembali hukum Taurat. Ini adalah apa yang diperintahkan TUHAN sebelum di Ulangan. Yosua memberi kita tujuan di balik ini:
Janganlah
engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. (Yosua 1:8)
Allah tidak ingin hukum Taurat dipelajari
tetapi juga ditaati karena dengan begitulah umat Israel menjadi makmur dan sukses. Kamu dan saya sekarang hidup di bawah perjanjian dan hukum yang lebih baik dari perjanjian dan hukum Musa, yaitu perjanjian Yesus Hukum Kristus. Dan Allah masih ingin kita meninjau kembali perjanjian kita dengan-Nya, yang bahkan dengan jalan itu bisa membuat kita menunda rencana-rencana kita. Faktanya, Alkitab pun menunjukkan bahwa kita akan sering menangguhkan hal-hal lain untuk memprioritaskan Tuhan:
Lalu
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang
mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut
Aku.Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya;
tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. (Matius 16:24-25)
Allah bisa dengan mudah menghapuskan
tanah perjanjian, tetapi itu tidak dilakukan karena Ia memegang teguh apa yang sudah diucapkan-Nya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil waktu dan mengingatkan diri akan apa yang telah Allah katakan dan janjikan – termasuk
apa yang Ia harapkan dari kita dan apa yang dapat kita harapkan dari-Nya. Lewat
jalan tersebut, kita memperoleh arah, kekuatan, dan fokus untuk menghadapi
pertempuran yang ada di depan kita hari demi hari. Cara bangsa Israel untuk
mencerminkan Allah kepada bangsa-bangsa lain, yaitu lewat menjaga perjanjian
hubungan. Dengan cara yang sama, kita pun harus mengerjakan itu. Ketika kita
mempersiapkan waktu untuk menjaga perjanjian hubungan, kita sedang berada di
dalam posisi siap dipakai dan diberkati oleh Tuhan karena kehidupan kita akan merefleksikan kemuliaan-Nya.
Buat
kamu yang membaca renungan ini yang adalah seorang suami/istri, menjaga
perjanjian hubungan dengan pasangan dapat kamu lakukan dengan cara membaca
ulang janji pernikahan yang kamu pernah sampaikan di saat pernikahan. Resapi
setiap kata yang ada. Percayalah, hal itu akan memperbaharui cinta, pengabdian, dan energi di dalam dirimu.
Hak cipta © 2017 Jonathan Santiago. Digunakan dengan izin.
Ketika Hubunganmu dengan Allah Baik maka Hubunganmu dengan Sesama pasti Baik.