Seperti Senter yang Memandu Saat dalam Kegelapan
Kalangan Sendiri

Seperti Senter yang Memandu Saat dalam Kegelapan

Lori Official Writer
      6011

 Yosua 1: 8

Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.


Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu82[/kitab]; [kitab]0Roma10[/kitab]; [kitab]Ulang11-12[/kitab]

Punya rencana masa depan adalah sebuah hal yang bijak. Sama dengan memiliki impian dan keinginan adalah bagian bagaimana kita bisa melangkah maju. Kita semua sampai di titik ini pun adalah berkat keputusan yang kita ambil di masa lalu.

Tapi yang paling menarik dari itu adalah kita bisa mencapai semua yang kita inginkan itu hanya dengan pertolongan Tuhan. Sebagaimana kita pergi menjelajahi jalan kehidupan, kita tak usah khawatir lagi tentang kemana kita akan pergi. Kita hanya perlu mengikuti track yang disediakan Tuhan.

Keyakinan bahwa Tuhan akan memimpin adalah hal yang harus kita miliki. Seperti apa yang disampaikan Tuhan kepada Yesaya, “Aku mau memimpin orang-orang buta di jalan yang tidak mereka kenal, dan mau membawa mereka berjalan di jalan-jalan yang tidak mereka kenal. Aku mau membuat kegelapan yang di depan mereka menjadi terang dan tanah yang berkeluk-keluk menjadi tanah yang rata. Itulah hal-hal yang hendak Kulakukan kepada mereka, yang pasti akan Kulaksanakan.” (Yesaya 42: 16).

Kita perlu senter saat kita mengarungi jalan yang gelap. Karena tanpa senter, kita mungkin akan terjatuh atau menabrak sesuatu dalam kegelapan. Tapi dengan memakai cahaya senter untuk menerangi jalan kita, setiap rintangan akan jelas terlihat. Firman Tuhan ibarat senter yang memandu kita (Mazmur 119: 105).

Ada waktu saat kita duduk santai dan mulai berpikir soal masa depan dan jalan buntu yang masih kita hadapi. Karena itulah doa sangat dibutuhkan untuk membuka pintu menembus jalan buntu tersebut. Kalau saja aku ragu-ragu dengan keinginan untuk menjadi seorang pembicara, mungkin aku tidak akan pernah menyampaikan firman-Nya seperti saat ini. Kalau bukan karena doa yang kupanjatkan terus menerus, aku mungkin tidak akan punya kepercayaan diri untuk berbicara seperti sekarang ini.

Dalam artikelnya berjudul ‘Use What Is In Your Hand to Fulfill What Is In Your Heart’ pendeta Brian Houston dari Hillsong Church berkata, “Selama bertahun-tahun aku menjumpai orang-orang yang berbakat dengan hasrat untuk melayani Tuhan tapi menjadi melempem dan stagnan karena mereka tidak melakukan apapun dengan semua itu. Hasrat menyala-nyala di dalam diri mereka tapi mereka buta terhadap apa yang ada di tangan mereka.”

Untungnya, aku bukan salah satu dari yang disebutkan Brian Houston. Karena aku bersedia menerima tantangan itu untuk mengalahkan ketakutanku sendiri.

Sekarang, cobalah bertanya pada dirimu sendiri: Di manakah kamu merasa sepertinya Tuhan ingin membawamu? Apakah kamu yakin dengan jalan itu? Jangan khawatir walau hanya satu menit saja karena Alkitab ada di tanganmu, yaitu firman Tuhan, yang menjadi peta untuk perjalananmu. Patuhilah nasihat yang ada di dalamnya dan kamu akan mencapai kesuksesan itu.

 

Firman Tuhan bagaikan senter yang memandu kita untuk terhindar dari rintangan di tengah kegelapan

Ikuti Kami