“…Janganlah
takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."
Yeremia 1:8
Tuhan punya misi untuk Yeremia.
Akankah misi tersebut menyenangkan? Tentu tidak. Apakah lewat misi ini, nama
Yeremia akan menjadi terkenal? Ya, tapi bukan karena alasan seperti kebanyakan
orang yang menginginkan untuk menjadi terkenal. Tuhan memerintahkan Yeremia
untuk pergi ke saudaranya laki-laki dan perempuan di kampung halamannya di Israel dan meminta mereka untuk bertobat dan kembali pada Tuhan.
Yeremia menyadari betul kalau hal
ini akan membuat banyak orang marah. Ia bahkan berpikir kalau dirinya akan
dieksekusi karena pengkhianatan. Karena itu, dirinya membuat banyak alasan
kepada Tuhan mengapa dirinya bukan orang yang tepat untuk perintah ini.
"Aku nggak biasa ngomong di depan orang banyak; Aku terlalu muda," tandas Yeremia.
“Maka aku
menjawab: "Ah, Tuhan ALLAH! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab
aku ini masih muda." Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: "Janganlah
katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.
Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk
melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN." Lalu TUHAN mengulurkan
tangan-Nya dan menjamah mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya,
Aku menaruh perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu. Ketahuilah, pada hari ini
Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas kerajaan-kerejaan untuk
mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."”
Yeremia 1:6-10
Meskipun Yeremia telah mengungkapkan banyak
alasan mengapa dirinya tidak bisa melayani Tuhan, sekali pun Tuhan tidak
menyerah terhadapnya. Tuhan sendiri yang mendorong Yeremia dengan mengatakan, "Aku bersamamu dan aku akan menolongmu."
Wajar kok kalau kita sebagai orang Kristen
melakukan hal yang sama. Kita seringkali punya alasan-alasan cerdas saat
dimintai Tuhan untuk menjalankan perintahNya atau saat mendapat panggilan untuk "pergilah ke seluruh penjuru dunia dan beritakanlah Kabar Baik."
Kita mengatakan pada diri sendiri dan Tuhan,
"Saya nggak begitu mengerti firman Tuhan. Apa yang akan orang lain
pikirkan tentang saya? Saya nggak mau kalau nantinya orang banyak bicara hal
yang buruk di belakang saya. Saya mungkin akah kehilangan pekerjaan. Jadi, biar aja orang lain yang melakukan hal ini."
Rasa takut adalah motivasi terbesar sekaligus
penghalang kita dalam bertumbuh. Dengan langsung, Tuhan bisa melihat rasa takut
yang ada dalam hati Yeremia dan berkata, "Jangan takut pada mereka
semua." Alkitab mengajarkan bahwa, "Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.” (Amsal 9:10).
Sudah seharusnya kita membiarkan iman kita yang
mengatasi segala ketakutan dan taat terhadap kehendakNya. Tuhan nggak akan
pernah mengecewakan kita ketika kita taat terhadap panggilanNya. Tuhan selalu sedia untuk menolong kita.
Bukankah Tuhan sudah mengulurkan tangaNya dan
menjamah mulut kita, dan bahwa sesungguhnya Tuhan telah menaruh
perkataan-perkataanNya ke dalam mulut kita ini? (Yeremia 1:9) Tanpa Tuhan
melakukan hal ini, kita nggak akan bisa berbuat apa pun untuk menyelesaikan misi atau panggilan yang telah diberikan Tuhan kepada kita.
Cara kita membiarkan perkataanNya di mulut kita
adalah dengan mendalami firman Tuhan. Pelajari firman Tuhan, dan tetaplah dalam
firman Tuhan dengan segenap hati kita. Luangkan waktu untuk membuat Dia bicara
kepada kita melalui firmanNya dan doa. Karena Roh-Nya berdiam dalam hati kita,
inilah yang membuat perkataanNya akan berada dalam mulut kita dan rasa takut kita memudar.
Mulai sekarang, ayo kita luangkan waktu untuk
mengenal Tuhan dengan cara yang lebih intim. Ketika hubungan kita dengan Tuhan
tumbuh, maka kita akan makin dewasa di dalam Tuhan. Tujuan kita di bumi ini
adalah untuk menyemarakkan kasih Allah ke dunia yang penuh dengan kesesatan.
Tuhan punya panggilanNya untuk kita. Jadi, bukalah telinga kita dan
bersemangatlah menyambut masa depan kita dalam melayani Tuhan dalam kebenaran dan roh.
Hak Cipta © Jon Cash. Digunakan atas izin.