Yohanes 14:3
Dan apabila Aku telah
pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan
membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.
Bacaan Alkitab Setahun
Mazmur 118; 1 Yohanes 2; Yehezkiel 42-43
“Aku rindu akan surga!” Keluh temanku yang tinggal di panti jompo setempat.
Setiap kali aku bertanya bagaimana keadaannya, responsnya selalu sama. Mungkin maksudnya, dia lelah dengan tubuhnya yang semakin menjadi beban dan dia siap untuk pergi ke sesuatu yang lebih baik. Kematian jasmani bagi orang Kristen mengandung janji akan tubuh baru yang sempurna di surga di mana kita akan hidup kekal bersama dengan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Aku pernah mendengar bahwa kita masing-masing mengalami kekosongan di dalam hati kita yang hanya bisa diisi oleh Tuhan. Lubang itu tidak pernah dapat diisi sepenuhnya sampai kita berada di rumah kekal kita bersama Tuhan.
Ibu mertuaku meninggal ketika dia berusia 88 tahun. Dia hidup lebih lama dari suaminya dua tahun, dan semua saudara kandung serta teman-teman dekatnya meninggal dunia. Dia adalah anggota terakhir dari generasinya. Dia sering berkata, "Liburan, ulang tahun, dan hari peringatan menjadi sulit karena membawa kembali begitu banyak kenangan dari orang-orang terkasih yang hilang."
Sebagai bukti dari perasaannya, kami menemukan buku alamatnya yang compang-camping setelah dia meninggal dengan sebagian besar nama dicoret.
Pada hari dia meninggal, dia berada di rumah sakit baru pulih dari serangan jantung. Dia berharap pulang ke rumah hari itu; sebenarnya, aku sedang menunggu panggilan telepon dari dokter yang memberi tahuku bahwa dia boleh pulang. Sebagai gantinya, aku mendapat panggilan telepon tak terduga yaitu dia tiba-tiba meninggal.
Keluarga kami pergi ke rumah sakit dan berkumpul di sekitar tempat tidurnya. Perawat yang bersamanya ketika dia meninggal mengatakan kepada kami kata-kata terakhirnya adalah ini: “Suamiku meninggal dua tahun yang lalu. Aku sangat kesepian dan lelah. Aku siap untuk pulang. ”
Dia tidak mengatakannya dalam banyak kata, tetapi dia juga merindukan surga.
Rasul Paulus menulis kata-kata ini tentang tempat tinggal surgawi kita:
"Karena kami tahu, bahwa jika kemah
tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu
tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang
tidak dibuat oleh tangan manusia.Selama kita di dalam kemah ini, kita mengeluh,
karena kita rindu mengenakan tempat kediaman sorgawi di atas tempat kediaman
kita yang sekarang ini.” 2 Korintus 5: 1-2
Dan siapa yang menempatkan keinginan itu di dalam hati kita? Paulus menjawab:
"Tetapi Allahlah yang justru
mempersiapkan kita untuk hal itu dan yang mengaruniakan Roh, kepada kita
sebagai jaminan segala sesuatu yang telah disediakan bagi kita.Maka oleh karena
itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa selama kami mendiami
tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan, --sebab hidup kami ini adalah hidup
karena percaya, bukan karena melihat--." 2 Korintus 5: 5-7
Tuhan merancang kita untuk merindukan surga. Kita tidak akan pernah sepenuhnya damai sampai kita berbagi kehidupan kekal dengan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Kutipan dari God in the Midst of Grief, Hak Cipta © 2011 oleh Diane Pearson, digunakan dengan izin.