Tuhan, Kirimkanlah Orang Untuk Bertemu Denganku Hari Ini
Kalangan Sendiri

Tuhan, Kirimkanlah Orang Untuk Bertemu Denganku Hari Ini

Puji Astuti Official Writer
      6725

Matius 7:7

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.”

Bacaan Alkitab Setahun  Mazmur 111; 1 Petrus 3; Yehezkiel 26-27

Seorang sahabat dan yang juga seorang Kristen yang berpengalaman (dia berusia 90-an) memperkenalkanku kepada salah satu doa yang paling sederhana, namun paling dasyat yang dapat kamu panjatkan: “Tuhan, kirimlah seseorang untuk bertemu denganku hari ini agar aku dapat menolongnya.”

Itu adalah doa yang mengasyikkan dan doa yang Tuhan berkenan untuk menjawab. Pertama kali aku memanjatkan doa itu, tidak lama setelah aku  menjadi orang Kristen, Tuhan menjawab dengan cara yang dramatis. Aku sedang berdoa di dalam mobil dalam perjalanan untuk bekerja di Lafayette, Ind., di mana aku adalah seorang guru. Aku bahkan tidak sempat melepas mantelku sebelum pintu kantorku terbuka dan seorang siswa masuk. Dia berjuang dengan serangan panik dan membutuhkan bantuan. Dia tidak tahu bahwa aku juga telah melalui perjuangan yang sama. Tuhan mengirimnya padaku karena dia tahu aku bisa membantunya. Aku bersyukur kepada Tuhan atas jawaban doaku dan bahwa Dia memilih untuk memakaiku dengan cara itu.

Dalam hal ini, jawabannya langsung dan sangat jelas. Empat hal terjadi di sini:

* Aku berdoa.

* Aku menantikan sebuah jawaban.

* Aku tahu itu berasal dari Tuhan.

* Aku bersyukur kepada Tuhan untuk jawabannya.

Di lain waktu, jawabannya tidak begitu jelas, tetapi langkah yang sama berlaku. Setelah kamu berdoa, jalanilah harimu dalam keadaan waspada dan antisipasi bahwa Tuhan akan menjawab. Ketika kamu merasakan jawaban, mintalah Roh Kudus untuk membantumu membedakan apakah Allah sedang bertindak. Dan, akhirnya, selalu bersyukur kepada Tuhan karena memakaimu menjadi alat-Nya.

Sebuah kisah dalam Kejadian 24 menunjukkan pola ini. Abraham sangat tua dan meminta hamba utamanya untuk mendapatkan seorang istri bagi putranya Ishak:

"... supaya aku mengambil sumpahmu demi TUHAN, Allah yang empunya langit dan yang empunya bumi, bahwa engkau tidak akan mengambil untuk anakku seorang isteri dari antara perempuan Kanaan yang di antaranya aku diam. Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku." Kejadian 24: 3-4

Hambanya itu pergi ke sebuah kota di mana dia berhenti untuk memberi minum untanya. Hamba itu berdoa:

"TUHAN, Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini, tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham.Kejadian 24:12

Sebelum dia selesai berdoa, Ribka keluar dengan kendi air di bahunya.

"Dan orang itu mengamat-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah TUHAN membuat perjalanannya berhasil atau tidak." Kejadian 24:21

Dalam percakapan dengannya, ia menemukan bahwa ia memang kerabat Abraham melalui saudaranya Nahor. Kemudian pelayan itu membungkuk dan bersyukur kepada Tuhan:

"Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham, yang tidak menarik kembali kasih-Nya dan setia-Nya dari tuanku itu; dan TUHAN telah menuntun aku di jalan ke rumah saudara-saudara tuanku ini!" Kejadian 24:27 

Apakah kamu melihat polanya di sini? Berdoa. Menunggu. Memperhatikan. Bersyukur kepada Tuhan.

Mulailah harimu dengan doa sederhana ini : “Tuhan, kirim seseorang bertemu denganku hari ini agar aku dapat menolongnya.”

Dia mungkin menempatkan kamu di sebelah seseorang di ruang tunggu dokter yang membutuhkan dorongan semangat. Dia mungkin menempatkan seseorang di antrian kasir di depanmu saat  di toko kelontong. Kemungkinannya tak terbatas, dan menarik!

Mungkin ada saat-saat ketika kamu perlu mengubah doanya menjadi seperti ini: “Tuhan, kirim seseorang  untuk bertemu denganku hari ini untuk menyemangati aku.”

Tuhan tidak pernah melarang kita berdoa untuk diri sendiri. Penyemangat itu bisa datang dari panggilan telepon, ketukan tak terduga di pintu rumahmu atau kata-kata yang menyenangkan  dari orang asing. Langkah-langkahnya sama: Berdoa. Menunggu. Memperhatikan. Mengucap syukur pada  Tuhan.

Kutipan dari God in the Midst of Grief, Hak Cipta © 2011 oleh Diane Pearson, digunakan dengan izin.

Ikuti Kami