1 Petrus 5: 8
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama
seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Bacaan Alkitab Setahun:
Sebagai
orang Kristen, kita akan selalu berperang melawan musuh kita, si iblis yaitu
para penghulu udara yang bertujuan untuk membuat kekacauan dalam hidup kita.
Dia ingin membawa kita keluar dari rencana Tuhan. Dia juga akan terus mengintai
kita sampai kita berada di dalam kondisi lemah lalu baru akan melayangkan serangannya. Inilah alasan kenapa kita harus terus berjaga-jaga setiap hari.
“Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis,
berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang
dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa
semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.” (1 Petrus 5: 8-9)
Ada kalanya
kita akan merasa punggung kita tertempel di dinding tanpa jalan keluar.
Perasaan supaya harus melawan raksasa dalam hidup kita bisa saja
mengintimidasi. Inilah saatnya musuh datang dan mulai menyerbu kita dengan kata-kata yang mengandung ketakutan dan keraguan.
Si iblis
selalu berusaha membuat kita tidak percaya bawah kita akan berjalan dengan
penuh kemenangan. Dia adalah pembohong dan raja dari segala kebohongan. Tapi
pilihannya ada pada kita, apakah kita mau melawan atau justru lari dan bersembunyi.
Gak peduli
kondisi apa yang kita hadapi dana pa yang iblis katakan. Yang paling penting
adalah apa yang firman Tuhan katakan tentang situasi yang kita hadapi. “Marilah
kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.” (Ibrani 10: 23)
Di bukunya, The Secret Power of Speaking God’s Word, Joyce Meyer berkata, “2 Korintus 10:
4-5 mengajarkan kita bahwa senjata kita tidak bersifat manusiawi, tapi senjata
itu berkuasa untuk menarik turun benteng-benteng di dalam pikiran kita.
Menuangkan imajinasi, pemikiran, penalaran, dan teori yang tidak sesuai dengan
firman Tuhan mengharuskan kita menggunakan senjata perang kita, yaitu firman
Tuhan yang keluar dari mulut kita. Saat kita berkata-kata, pedang itu menjadi
pedang bermata dua yang mampu menaklukkan si musuh dengan satu sisi dan membuka
berkat surga di sisi yang lain. Ada banyak senjata lain yang bersifat
defensive, tapi firman itu menyinggung perasaan, mengejar musuh, dan mendorongnya mundur.”
Kita harusnya
kita menjadi orang-orang yang mundur (kalah) dari si iblis. Kita harus berani
dalam iman dan terus mendorong mundur kekuatan kegelapan dengan memakai firman
Tuhan sebagai senjata perang kita. Si iblis akan takut kepada orang-orang benar
yang memahami firman Tuhan dan mulai menggunakannya untuk menolong mereka. Dia tahu kekuatan firman dan Dia bahkan tak akan sanggup melawannya (Matius 4: 10).
Tuhan
mengutus anak-Nya, Yesus, untuk mati bagi kita supaya kita beroleh kemenangan
atas si jahat. Kemenangan kita itu sudah dibeli dan harganya sudah lunas
dibayar dengan darah Yesus yang mahal. Karena itu, kita dilindungi oleh darah Kristus dank arena perlindungan itu si Iblis tidak akan mampu menguasai kita.
“…dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman,
sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si
jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah..” (Efesus 6: 16-17)
Hak cipta oleh @Byron Bohnert, diterjemahankan dari
Cbn.com