1 Yohannes 5:4
“Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita.”
Bacaan Setahun : Mazmur 31; Kisah Para Rasul 3; Keluaran 11-12
Ketika Yohanes menggambarkan dunia, di dalam pada
ayat di atas kata ‘dunia’ digunakan kata “kosmos” yang berarti menggambarkan sebuah
sistem dimana dunia diliputi oleh dosa yang sangat bertentangan dengan Tuhan.
Nah, itu artinya kita
sedang hidup dalam konflik yang terus menerus dengan sistem kosmos (dunia yang
penuh dengan dosa) tersebut. Dan kabar baiknya adalah orang yang percaya tidak
akan tunduk kepada kekuatan dunia dan pengaruh dunia karena sadar bahwa dia dilahirkan dari Tuhan.
Kehidupan yang kita terima
dari Tuhan lah yang membuat kita hidup dalam kemenangan dari semua pembusukan yang ada di sekitar kita.
Dan mungkin beberapa dari
kita menafsirkan bahwa kemenangan akan terjadi namun tergantung pada diri kita
sendiri. Setelah kita dilahirkan dari Tuhan, kita mungkin mengira bahwa kita
harus berkeringat, berjuang, dan melawan pengaruh dunia dengan segenap kekuatan
kita sehingga membuat kita merasa yakin bahwa kemenangan itu terjadi karena usaha diri kita secara pribadi.
Padahal tidak! Kita
melawan dunia dan iblis, dan kita mampu mengalahkannya karena kita diberdayakan oleh iman kita kepada Yesus bukan karena kekuatan kita.
Sangat mudah untuk menggabungkan
iman dengan hal-hal lain. Beberapa waktu lalu, saya melihat sebuah gambar
kucing menggantung pada sebuah mangkuk dengan tulisan:” Iman bukan iman sampai kamu mempertahankannya.”Hal itu berarti kita
harus menempatkan iman kepercayaan diri kita sepenuhnya kepada Yesus untuk apa yang telah Dia lakukan kepada kita.
Yohannes menegaskan bahwa
iman kita adalah satu-satunya alasan sehingga kita menang atas dunia, kedagingan bahkan si Iblis.
Ayat berikutnya membantu
kita untuk mendefinisikan iman itu. “Siapakah yang mengalahkan dunia, selain
dari pada dia yang percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah?” ( 1 Yohanes 5:5). Jadi
sudah jelas bahwa kemenangan terjadi karena iman kita kepada Yesus sebagai Anak
Allah. Bila kita percaya siapa Dia serta apa yang Dia telah lakukan untuk kita, kita tidak akan bisa dikalahkan.
Isteri saya, Gwen
melakukan konseling pranikah terhadap seorang anggota Angkaan Laut dan tunangannya serta saya akan memberkati mereka nantinya.
Pria itu menjalani
kehidupan yang penuh kekerasan terus menerus didalam bahaya kematian. Dua kali
dia terluka begitu parah sehingga jantungnya berhenti berdetak dan dua kali juga petugas medis berhasil menolongnya dan dia bisa hidup kembali.
Dia jugamengatakan kepada
kami bahwa saat yang paling menyakitkan dalam hidupnya adalah ketika dia
menyaksikan dan memegang temannya meninggal dipelukannya. Mereka telah
meletakkan ranjau darat untuk menghalangi pergerakan gerilyawan komunis.
Setelah mereka meletakkan ranjau darat, mereka melihat seorang gadis muda
berkeliaran tanpa tujuan menuju ladang ranjau. Mereka berlari ke arah gadis itu
dan menyelamatkannya, namun sayang sekali temannya malah tewas diledakkan oleh ranjau darat.
Sama seperti kita, kita
sedang berkeliaran tak berdaya di ladang ranjau dan Yesus menanggung akibat dari
bahaya tersebut sehingga kita bisa hidup. Kita semua hidup dalam bahaya, namun
Yesus datang untuk menyelamatkan kita. Dia mati di kayu salib sehingga kita
bisa hidup. Kemenangan kita terjamin karena Yesus mati untuk meyelamatkan kita dan memberi kita karunia hidup
Yohannes 3:16:” Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Copyright © Wally Odum 2014, used with permission.